Sebanyak 18 Nakes di Banyuwangi Terpapar Covid-19, Satu Diantaranya GugurSatgas Covid-19 Banyuwangi

Sebanyak 18 Nakes di Banyuwangi Terpapar Covid-19, Satu Diantaranya Gugur

Sejumlah tenaga medis melakukan salat jenazah di depan mobil ambulans sebelum diberangkatkan ke tempat peristirahatan terakhir. (Foto: Istimewa)

KabarBanyuwangi.co.id - Setelah empat hari menjalani perawatan intensif di ruang isolasi RSUD Blambangan, Banyuwangi, seorang tenaga medis yang dinyatakan positif Covid-19 akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya pada Kamis (24/06/2021) pagi.

Meski tak memiliki penyakit penyerta, perawat berinisial VDN (39) yang sehari-harinya berdinas sebagai petugas tracing di Puskesmas Licin tersebut, dirujuk ke rumah sakit setelah sebelumnya mengeluh sesak nafas.

Sebagai penghormatan terakhir, sejumlah tenaga medis lainnya melakukan salat jenazah di depan mobil ambulans sebelum diberangkatkan ke tempat peristirahatan terakhir di TPU Kelurahan Karangrejo.

Baca Juga :

Pemakaman jenazah perawat yang memiliki tiga anak ini, dilakukan dengan menerapkan protokol pemakaman Covid-19 dikawal langsung petugas TNI/ Polri.


Pemakaman nakes yang gugur dilakukan sesuai prokes Covid-19 dikawal TNI-Polri. (Foto: Firman) 

Sebagai langkah pencegahan penularan, petugas Satgas Kecamatan Kota Banyuwangi juga akan melakukan tracing terhadap sejumlah orang yang pernah kontak erat dengan korban. Sebab, satu dari tiga anak korban sudah diketahui terkonfirmasi positif Covid-19.

“Hari ini pemakaman salah satu tenaga kesehatan yang meninggal dunia. Informasi dari RSUD Blambangan yang bersangkutan meninggal dunia setelah sebelumnya menjalani isolasi di rumah sakit karena terpapar Covid-19. Tracing sudah dilakukan, satu dari tiga anak korban juga positif Covid-19,” ujar AKP Kusmin, Kapolsek Banyuwangi Kota yang mengawal pemakaman korban.

Isak tangis keluarga tak terbendung. Salah satu anak korban yang ikut dalam proses pemakaman tak kuasa menahan kesedihan saat melihat jenazah ibunya mulai dikebumikan ke liang lahat. Kini, ketiga anak korban telah menjadi yatim piatu. Sebab, suami korban sudah lama meninggal dunia.

“Ketiga anak korban sekarang yatim piatu karena suaminya sudah lama meninggal dunia. Selain tracing nantinya kami juga akan lakukan penyemprotan di kawasan tempat tinggal korban,” tambah AKP Kusmin.


Teman dan keluarga nakes yang gugur lakukan tabur bunga. (Foto: Firman)

Dari data Satgas Penanganan Covid-19 Banyuwangi menyebut, 18 tenaga kesehatan yang terkonfirmasi virus corona tersebar di tiga Puskesmas di Banyuwangi. Diantaranya 8 nakes dari Puskesmas Kedung Wungu, 5 nakes, Puskesmas Tegaldlimo, 5 nakes dari Puskesmas Licin.

“Dari belasan nakes yang terkonfirmasi positif Covid-19 tersebut, satu diantaranya hingga saat ini masih menjalani perawatan di rumah sakit, 16 tenaga kesehatan menjalani isolasi mandiri karena tanpa gejala dan satu tenaga medis meninggal dunia pada Kamis pagi tadi,” ungkap dr Widji Lestariono, Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Banyuwangi. 

Data Satgas Covid-19 Jawa Timur, per tanggal 24 Juni 2021, di Banyuwangi tercatat 7.130 kasus terkonfirmasi positif Covid-19, dengan rincian 444 kasus aktif, 5.975 sembuh dan 711 orang meninggal dunia.

Tingginya data harian kasus terkonfirmasi Covid-19 di Banyuwangi terdeteksi setelah ditemukannya 11 klaster yang tersebar di berbagai Kecamatan. Mayoritas klaster yang ditemukan muncul setelah warga melakukan kegiatan yang menimbulkan adanya kerumunan. (man)


Video Terkait: