Sejumlah tenaga medis melakukan salat jenazah di depan mobil ambulans sebelum diberangkatkan ke tempat peristirahatan terakhir. (Foto: Istimewa)
KabarBanyuwangi.co.id - Setelah empat hari menjalani perawatan intensif di ruang isolasi RSUD Blambangan, Banyuwangi, seorang tenaga medis yang dinyatakan positif Covid-19 akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya pada Kamis (24/06/2021) pagi.
Meski tak memiliki penyakit penyerta, perawat berinisial VDN (39) yang sehari-harinya berdinas sebagai petugas tracing di Puskesmas Licin tersebut, dirujuk ke rumah sakit setelah sebelumnya mengeluh sesak nafas.
Sebagai penghormatan terakhir,
sejumlah tenaga medis lainnya melakukan salat jenazah di depan mobil ambulans
sebelum diberangkatkan ke tempat peristirahatan terakhir di TPU Kelurahan
Karangrejo.
Pemakaman jenazah perawat yang
memiliki tiga anak ini, dilakukan dengan menerapkan protokol pemakaman Covid-19
dikawal langsung petugas TNI/ Polri.
Pemakaman nakes
yang gugur dilakukan sesuai prokes Covid-19 dikawal TNI-Polri. (Foto: Firman)
Sebagai langkah pencegahan
penularan, petugas Satgas Kecamatan Kota Banyuwangi juga akan melakukan tracing
terhadap sejumlah orang yang pernah kontak erat dengan korban. Sebab, satu dari
tiga anak korban sudah diketahui terkonfirmasi positif Covid-19.
“Hari ini pemakaman salah satu
tenaga kesehatan yang meninggal dunia. Informasi dari RSUD Blambangan yang
bersangkutan meninggal dunia setelah sebelumnya menjalani isolasi di rumah
sakit karena terpapar Covid-19. Tracing sudah dilakukan, satu dari tiga anak
korban juga positif Covid-19,” ujar AKP Kusmin, Kapolsek Banyuwangi Kota yang
mengawal pemakaman korban.
Isak tangis keluarga tak terbendung.
Salah satu anak korban yang ikut dalam proses pemakaman tak kuasa menahan
kesedihan saat melihat jenazah ibunya mulai dikebumikan ke liang lahat. Kini,
ketiga anak korban telah menjadi yatim piatu. Sebab, suami korban sudah lama
meninggal dunia.
“Ketiga anak korban sekarang yatim
piatu karena suaminya sudah lama meninggal dunia. Selain tracing nantinya kami
juga akan lakukan penyemprotan di kawasan tempat tinggal korban,” tambah AKP
Kusmin.
Teman dan keluarga
nakes yang gugur lakukan tabur bunga. (Foto: Firman)
Dari data Satgas
Penanganan Covid-19 Banyuwangi menyebut, 18 tenaga kesehatan yang terkonfirmasi virus corona tersebar di tiga Puskesmas di Banyuwangi. Diantaranya 8 nakes dari
Puskesmas Kedung Wungu, 5 nakes, Puskesmas Tegaldlimo, 5 nakes dari
Puskesmas Licin.
“Dari belasan nakes yang
terkonfirmasi positif Covid-19 tersebut, satu diantaranya hingga saat ini masih
menjalani perawatan di rumah sakit, 16 tenaga kesehatan menjalani isolasi
mandiri karena tanpa gejala dan satu tenaga medis meninggal dunia pada Kamis
pagi tadi,” ungkap dr Widji Lestariono, Jubir Satgas Penanganan Covid-19
Banyuwangi.
Data Satgas Covid-19 Jawa Timur,
per tanggal 24 Juni 2021, di Banyuwangi tercatat 7.130 kasus terkonfirmasi
positif Covid-19, dengan rincian 444 kasus aktif, 5.975 sembuh dan 711 orang
meninggal dunia.
Tingginya data harian kasus terkonfirmasi Covid-19 di Banyuwangi terdeteksi setelah ditemukannya 11 klaster yang tersebar di berbagai Kecamatan. Mayoritas klaster yang ditemukan muncul setelah warga melakukan kegiatan yang menimbulkan adanya kerumunan. (man)