Sebanyak 49 Polsuspas Lapas Banyuwangi Ikuti Pelatihan Fisik, Mental dan DisiplinLapas Kelas II-A Banyuwangi

Sebanyak 49 Polsuspas Lapas Banyuwangi Ikuti Pelatihan Fisik, Mental dan Disiplin

Pelatihan baris berbaris Polsuspas Lapas Kelas IIA Banyuwangi. (Foto: Istimewa)

KabarBanyuwangi.co.id - Sebanyak 49 Polsuspas (Polisi Khusus Pemasyarakatan) Lapas Banyuwangi, angkatan 2017 dan 2019 menjalani pelatihan Fisik, Mental dan Disiplin (FMD) di area Perkebunan PTPN XII Kalibendo, Minggu (6/2/2022) lalu.

Kalapas Banyuwangi Wahyu Indarto menjelaskan bahwa kegiatan dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan fisik, ketahanan mental dan kedisiplinan pegawai untuk meningkatkan kinerja, kerjasama serta kepedualian antar petugas Lapas Banyuwangi.

“Selain itu, agar para Polsuspas tersebut bisa menanamkan tata nilai PASTI dan core value BERAKHLAK dalam pelaksanaan tugas” terang Wahyu, Rabu (9/2/2022).

Baca Juga :

Wahyu Indarto menambahkan, kegiatan FMD diawali dengan Pelatihan Baris Berbaris (PBB), beberapa perlombaan yang bertujuan untuk melatih kesiapan, kekompakan dan kerjasama, serta menemukan inovasi dalam menghadapi suatu permasalahan.

“Perlombaan tersebut menuntut mereka untuk menyamakan persepsi dan menentukan cara penyelesaian terbaik agar mereka bisa menyelesaikan rintangan dengan cepat dan baik” tambah Wahyu.

Selanjutnya,para peserta dibagi kedalam 3 kelompok untuk melakukan lintas medan sejauh 8 kilo meter melintasi perkebunan karet dan perbukitan yang terjal. Dalam pelaksananaannya, mereka harus melewati 3 pos untuk sampai dititik finish.


Sebanyak 49 Polsuspas Lapas Kelas IIA Banyuwangi mendaptkan bimbingan dari para pembina. (Foto: Istimewa)

Pada setiap pos sudah ada beberapa pembina yang menunggu untuk mengasah pengetahuan peserta mengenai organisasi dan peraturan-peraturan yang harus mereka laksanakan dalam melaksanakan tugas sehari-hari.

“Kegiatan ini juga kami laksanakan untuk menambah pemahaman dan wawasan para tunas muda pengayoman tersebut, sehingga mereka lebih mengenal dan mencintai organisasi” tutur Wahyu.

Para tunas muda pengayoman angkatan 2017 dan 2019 tersebut juga diberi tanggung jawab oleh para pembina untuk membawa mentok, telor mentah dan ikan yang dimasukkan kedalam galon, serta wajib utuh sampai dititik finish.

Secara keseluruhan, Wahyu mengapresiasi semangat dan daya juang para peserta hingga mencapai titik finish. Menurutnya, serangkaian kegiatan dan tanggung jawab yang diberikan dilaksanakan dengan baik.

“Saya berharap mereka dapat meningkatkan integritas dan kedisiplinan, serta selalu melaksanakan tugas sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan, sehingga bisa menjaga nama baik Lapas Banyuwangi dan Kementerian Hukum dan HAM,” tukas Wahyu. (fat)