Sebelum disembelih, sapi diarak keliling kampung. (Foto: Firman)
KabarBanyuwangi.co.id – Masa pandemi Covid-19, warga Dusun Krajan, Desa Jajag, Kecamatan Gambiran, Banyuwangi memiliki cara tersendiri untuk merayakan Hari Raya Idul Adha di kampungnya. Warga memilih mengarak satu ekor sapi kurban berkeliling kampung.
Bak seorang raja, sebelum disembelih, sapi seberat lebih dari tiga kuintal ini diajak pawai keliling kampung dengan diiringi takbir dan musik tradisional kuntulan. Sontak saja, pawai arak-arakan sapi kurban ini mendapat perhatian warga sekitar.
H. Edi Sugianto, panitia kurban
Masjid Besar Al-Hidayah Jajag mengatakan, selain untuk memeriahkan Idul Adha
tahun ini, arak-arakan sapi kurban keliling kampung bertujuan untuk menggugah
kesadaran masyarakat yang lain agar terus berperan aktif menyisihkan rezekinya
dalam berkurban.
“Tujuan kami mengarak sapi kurban
ini untuk menggugah kesadaran masyarakat, mengajak masyarakat lainnya yang
mampu untuk terus berkurban. Agar tahun-tahun selanjutnya hewan kurban yang
disembelih bisa lebih banyak,” kata Edi Sugianto, Rabu (21/7/2021) kemarin.
Terlebih di masa ekonomi sulit
selama pandemi banyak masyarakat yang sedang membutuhkan uluran tangan para
dermawan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Musik rebana,
mengiringi pawai keliling mengarak seekor sapi. (Foto: Firman)
Diharapkan, dengan semakin banyak
warga yang berkurban, sedikit bisa membantu kebutuhan pokok. Maupun asupan
makanan bergizi bagi warga yang sedang membutuhkan.
“Saat ini kondisi ekonomi
masyarakat sedang sulit. Yang mampu membantu yang kurang mampu Kita harus
gotong royong. Melalui momen Idul Adha ini waktu yang tepat untuk kita
saling berbagi,” tambah Edi Sugiarto.
“Daging kurban ini juga sangat
bergizi. Kalau banyak yang berkurban, tentu yang merasakan nanti juga lebih
banyak. Semakin banyak warga yang terbantu,” imbuhnya.
Sedikitnya, 6 ekor sapi dan 3 kambing yang disembelih di Masjid Besar Al-Hidayah Jagag untuk dijadikan hewan kurban. Daging kurban dibagikan secara merata kepada warga sekitar, utamanya kaum duafa maupun warga yang kini sedang menjalani isolasi mandiri akibat terpapar virus Covid-19. (man)