Pasca kejadian, kondisi rumah kontrakan korban di Perum GGM Klatak-Kalipuro tampak sepi. (Foto: Firman)
KabarBanyuwangi.co.id - Warga Perumahan, Griya Giri Mulya (GGM), Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, digegerkan dengan tewasnya seorang anggota polisi. Korban yang kesehariannya berdinas di Polresta Banyuwangi tewas di rumah kontrakannya, Jumat (10/12/2021) petang.
Belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian terkait penyebab pasti tewasnya polisi berpangkat Bripda berinsial FWS tersebut. Namun dugaan sementara, korban tewas lantaran suatu permasalah yang hingga kini belum diketahui.
Kapolresta Banyuwangi, AKBP Nasrun Pasaribu tak menampik
bahwa salah satu anggotanya ada yang meninggal dunia. Pihaknya juga belum
menjelaskan secara rinci apa yang menjadi penyebab maupun motif tewasnya korban.
“Iya benar anggota kami ada yang meninggal dari Satuan
Intelkam. Untuk penyebab kita masih menunggu hasil autopsi dari tim medis,”
ujar Nasrun singkat saat dihubungi sejumlah awak media melalui sambungan
telepon.
Setelah dilakukan olah TKP, jenazah korban langsung
evakuasi menuju Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Blambangan, Banyuwangi, guna
proses autopsi.
Sementara itu, dari keterangan Ketua RT di rumah kontrakan
korban, tewasnya korban berusia 23 tahun tersebut pertama kali diketahui oleh
istrinya sendiri sepulang membeli rujak yang diminta oleh korban.
Sempat tersiar kabar bahwa korban tewas gantung diri. Namun
Ketua RT setempat tak meyakini bahwa korban tewas gantung diri, lantaran saat
pertama kali ditemukan, korban tewas dengan kondisi mulut sedikit mengeluarkan
busa tergelatak di dalam rumah.
“Kalau gantung diri enggak sepertinya. Saat pertama kali
ditemukan kondisinya tergeletak mulutnya sedikit mengeluarkan busa. Yang
pertama kali mengetahui itu tadi istrinya sendiri sepulang beli rujak,” kata
Sugiharto, Ketua RT 03/ RW 06 Perumahan GGM Klatak.
“Istrinya beli rujak itu ya disuruh korban ini. Tau suaminya
meninggal, istrinya langsung minta tolong kepada tetangga. Saya langsung lapor
ke Pollsek Kalipuro. Tidak lama polisi dari Polresta juga datang,” imbuhnya.
Jenazah korban tiba di rumah orang tuanya di
Desa Jajag. (Foto: Istimewa)
Tewasnya korban sangat mengejutkan warga di lingkungan sekitar.
Sebab, meski baru 4 bulan tinggal, korban sangat aktif mengikuti kegiatan
bersama warga. Korban dan istrinya yang baru dikaruniai satu anak balita ini
juga dikenal sebagai keluarga harmonis di mata tetangganya.
“Ya enggak menyangka saja. Korban orangnya baik, sama
tetangga juga baik sering ikut pengajian. Sehari-harinya dengan keluarga
(istrinya) juga saya rasa tidak pernah saya dengar ada masalah. Baru empat
bulan di sini, mereka ngontrak. Anaknya perempuan masih balita,” tambah Sugiharto.
Setelah menjalani pemeriksaan di ruang jenazah RSUD Blambangan,
jenazah korban langsung dibawa pulang ke rumah orang tuanya di Desa Jajag, Kecamatan
Gambiran, untuk dimakamkan.
“Jenazah setelah dibawa ke RSUD langsung dibawa pulang ke rumah orang tuanya di Jajag, dimakamkan di sana. Anak dan istrinya juga pulang ke sana. Jadi sekarang rumah kontrakannya sudah tidak ada orang,” pungkasnya. (fat/man)