(Foto: humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id - Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyerahkan secara simbolis SK penugasan kepada 90 kepala sekolah SD dan SMP yang mendapat promosi maupun rotasi jabatan.
Dalam kesempatan itu, Ipuk mengajak para kepala sekolah untuk berperan aktif dalam penanganan permasalahan anak putus sekolah hingga bullying.
“Selain urusan intern, para
kepala sekolah harus peka terhadap kondisi di sekitarnya. Misalnya, jika ada
anak yang putus sekolah, segera rangkul mereka. Begitu juga saat menemukan anak
yang terindikasi stunting, segera komunikasikan dengan camat atau dinas terkait
agar segera ditangani,” kata Ipuk.
Ipuk menegaskan, pemkab sudah
menyiapkan anggaran untuk penanganan permasalahan sosial warga. “Meski demikian
tangan pemerintah tidak akan cukup untuk menangani sendiri. Masyarakat dan
semuanya harus saling bergotong royong saling menguatkan,” ujar Ipuk.
Ipuk juga mengingatkan tiga hal
yang tidak boleh terjadi di lingkungan sekolah. “Ada tiga dosa besar di
sekolah. Yaitu perundungan (bullying), kekerasan seksual, dan intoleransi.
Ketiga hal ini jangan sampai terjadi di sekolah Bapak/Ibu. Baik yang dilakukan
antar siswa, maupun dilakukan guru terhadap muridnya,” tegas Ipuk.
Dalam kesempatan itu, Ipuk
meminta agar para kepala sekolah segera beradaptasi dan menyusun
program-program prioritas di lingkungan kerja yang baru.
“Saya ingin di tangan Bapak/Ibu
kualitas sekolah yang ditempati saat ini semakin meningkat. Segera buat aksi
karena kinerja Bapak/Ibu akan terus dievaluasi,” ujarnya.
Ipuk juga berpesan agar para
kepala sekolah mampu menciptakan lingkungan belajar yang nyaman.
“Selain fasilitas yang memadai,
semua guru juga harus bisa memberikan pembelajaran yang berkualitas, sehingga
siswa merasa bahagia dan nyaman belajar di sekolah,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas
Pendidikan Banyuwangi Suratno menjelaskan, sebanyak 90 penerima SK tersebut
terdiri dari 84 orang kepala sekolah SD, dan 6 orang kepala sekolah SMP.
Rincian 84 kepala sekolah SD adalah sebanyak 79 orang mengalami promosi jabatan dan 5 orang mutasi. “Sementara untuk SMP, 3 orang mutasi dan 3 lainnya promosi,” kata Suratno. (humas/kab/bwi)