(Foto: Istimewa)
KabarBanyuwangi.co.id – Seratus hari pertama kepemimpinan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani dan Wakilnya, Mujiono, mendapatkan apresiasi dari sejumlah pihak.
Salah satunya datang dari Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Banyuwangi, Kiai Sunandi Zubaidi.
Sejak dilantik pada 20 Februari lalu, duet kepemimpinan
Ipuk-Muji berhasil menjaga stabilitas dan kondusifitas daerah.
“Saya kira perlu diapresiasi kinerja seratus hari
Ipuk-Muji ini. Di tengah situasi yang tak menentu, Banyuwangi di tangan beliau
berdua tetap stabil dan kondusif,” ungkap pengasuh PP. Al-Kalam, Badean,
Blimbingsari, Kamis (5/6/2025).
Stabilitas dan kondusifitas tersebut, imbuh Sunandi,
menjadi modal penting bagi pembangunan daerah. Berbagai perencanaan dapat
disusun dan diwujudkan dengan baik apabila dua situasi tersebut terpenuhi.
“Perlu diingat, pasca Pilkada, di banyak daerah masih
tidak kondusif. Residu politiknya masih keras. Bahkan, ada yang Bupati dan
Wakilnya yang langsung berseteru,” terang alumnus pascasarjana UIN KHAS Jember
itu.
Sunandi juga menilai kepemimpinan Ipuk-Muji di seratus
hari pertamanya ini, tidak terjebak pada gimmick politik yang tak perlu.
Tak ada akrobat kebijakan yang dipaksakan hanya demi
menarik simpati publik. Namun, memastikan pondasional anggaran dan hajat hidup
rakyat Banyuwangi terpenuhi.
“Banyak kepala daerah lain yang sibuk membuat gimmick
kebijakan. Tapi, sejatinya tidak ada sangkut pautnya dengan kebutuhan
masyarakat,” papar Wakil Ketua Umum MUI Banyuwangi tersebut.
Kebijakan efisiensi anggaran yang dilakukan oleh
Pemerintah Pusat dan sederet pembaharuan regulasi yang berdampak pada fiskal
daerah,imbuh Sunandi, memang tak cukup direspon hanya dengan gimmick. Perlu
respon yang cerdas dan presisi.
“Dari informasi yang saya dapat, ada ratusan miliaran
anggaran Banyuwangi yang terpangkas oleh efisiensi pusat ini. Dan sepengetahuan
kami, respon Bupati Ipuk cukup menarik. Beliau melakukan menejemen anggaran
yang presisi. Meskipun ada pengurangan di sana-sini, tetapi tetap stabil,”
paparnya.
Efisiensi anggaran diarahkan dalam meningkatkan
efektivitas layanan dan performa kinerja birokrasi. Sehingga pos anggaran yang
menyangkut pendidikan, kesehatan, kesejahteraan sosial hingga infrastruktur
jalan masih terjaga.
“Ini patut kita apresiasi dan kita dukung. Kita doakan
semoga para pemimpin kita diberikan kekuatan dan ketetapan hati untuk terus
mengabdi,” pungkasnya. (*)