(Foto: Humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id - Bupati Ipuk Fiestiandani terus merajut harmoni untuk bersama-sama membangun Banyuwangi. Tidak terkecuali dengan para perantau asal Banyuwangi yang kini tersebar di berbagai daerah di tanah air.
Kali ini, orang nomer satu di lingkup Pemkab Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, bersilaturahmi dengan Ikatan Keluarga Banyuwangi (Ikawangi) Yogyakarta, Senin (17/1/2022).
Dalam pertemuan yang berlangsung di
Bale Raos, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Ipuk menyerap aspirasi sekaligus
mengajak para perantau asal Banyuwangi, untuk gotong royong membangun kabupaten
the Sunrise of Java.
Sejumlah elemen hadir dalam
pertemuan yang berlangsung gayeng. Di antaranya Ketua Ikawangi Jogyakarta
Hadiyanto. Selain itu, hadir pula para anggota Ikawangi yang memiliki latar
belakang beragam, seperti pengusaha, seniman, pensiunan, atlet, sampai dosen.
Hadir pula Keluarga Pelajar dan
Mahasiswa Banyuwangi di Yogyakarta (KPMBY) yang dipimpin ketuanya, Andrea
Sasmita. Selain itu, turut diundang Guru Besar Universitas Gajah Mada (UGM)
Prof Dr Harno Dwi Pranowo yang banyak berkontribusi dalam program-program
Pemkab Banyuwangi.
Ipuk mengatakan, pihaknya ingin
mendapatkan inspirasi sekaligus aspirasi dari para diaspora asal Banyuwangi. Ipuk
juga mengajak semua diaspora, keluarga besar Banyuwangi di mana pun berada
termasuk di Yogyakarta, untuk gotong royong membangun daerah.
“Mari membangun daerah sesuai
dengan latar belakang kita masing-masing. Monggo yang menjadi guru besar dan
peneliti, misalnya, melakukan riset tentang Banyuwangi untuk kemudian menjadi
masukan bagi kami. Yang dunia usaha, ayo bikin bisnis di Banyuwangi untuk
membuka lapangan kerja,” ujarnya.
Ipuk menambahkan, aspirasi dari
para diaspora juga penting untuk membangun kabupaten ujung timur Pulau Jawa
ini.
“Aspirasi bapak dan Ibu sekalian
diharapkan memberi kontribusi positif terhadap pembangunan daerah. Sehingga
kami bisa mendapatkan masukan dari perspektif baru. Dari orang-orang Banyuwangi
yang cinta terhadap daerahnya, namun berada di luar,” tuturnya.
(Foto: Humas/kab/bwi)
Sementara itu, Ketua Ikawangi Yogyakarta Hadiyanto menyebutkan, keberadaan Ikawangi menjadi rumah besar bagi
perkumpulan atau komunitas masyarakat Banyuwangi lainnya di Jogjakarta. Sebab,
sebelumnya mereka terserak dalam kelompok kecil maupun parsial.
Dengan adanya Ikawangi, lanjut dia,
dapat menjadi ajang untuk meningkatkan persaudaraan sekaligus memperluas
jejaring bisnis.
“Kami berharap potensi besar
Ikawangi ini, bisa dimanfaatkan lebih jauh untuk mengembangkan produk-produk
Banyuwangi. Karena selama ini, keberadaan Ikawangi, selain untuk memperkuat
persaudaraan, juga menjadi ajang pengembangan bisnis,” ujarnya.
Hal serupa juga disampaikan oleh
Ketua KPMBY Andrea Sasmita. Keberadaan para penuntut ilmu di daerah istimewa,
tak ubahnya duta daerah.
"Kami terus mengenalkan
Banyuwangi di event-event bonafit di Yogya untuk mengenalkan budaya dan seni
Banyuwangi. Dengan cara ini, Banyuwangi akan lebih dikenal lagi," ujar
mahasiswa asal Glenmore.
Selain memaparkan tentang potensi
dari organisasi yang berdiri sejak 6 Agustus 1957 itu, Andrea juga berharap
terus ada peningkatan sharing program dengan para pelajar dan mahasiswa di kota
gudeg itu.
“Di sini, tak kurang dari 600
pelajar dan mahasiswa asal Banyuwangi yang menuntut ilmu. Kami berharap agar
ada sharing program yang bisa dikerjasamakan dengan para mahasiswa di sini.
Bisa lewat beasiswa Banyuwangi Cerdas atau lainnya,” harapnya.
(Foto: Humas/kab/bwi)
Menanggapi hal tersebut, Ipuk
menyambut dengan antusias. Kedatangannya adalah bagian dari upaya merangkul
semua potensi Banyuwangi, terutama di luar daerah.
“Kami mengajak Dinas Pendidikan,
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, bisa segera dikomunikasikan segala potensinya
yang ada di sini untuk disinergikan dengan program dari Pemkab Banyuwangi yang
akan dilaksanakan pada tahun ini dan mendatang,” terangnya.
Selain itu, ada sejumlah program
beasiswa yang bisa diakses secara terbuka oleh para mahasiswa. Di antaranya
adalah Banyuwangi Cerdas yang bersifat insidental. Program ini diberikan kepada
mahasiswa asal Banyuwangi yang berprestasi, namun tidak mampu.
“Selain itu, ada juga program
beasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) bagi para mahasiswa yang hendak melaksanakan
KKN di Banyuwangi,” imbuh Ipuk.
Sementara itu, silaturahmi antara Ipuk dengan Ikawangi Yogyakarta, berlangsung di sela-sela pertemuan dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DIY. Ipuk bersama jajaran pemkab datang untuk melakukan studi ke Pemprov DIY yang telah meraih nilai Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) AA sebanyak tiga kali. (Humas/kab/bwi)