Status Waspada, Gunung Api Raung Keluarkan Asap Abu Vulkanik Setinggi 500 MeterPPAG Raung

Status Waspada, Gunung Api Raung Keluarkan Asap Abu Vulkanik Setinggi 500 Meter

Kepulan asap abu vulkanik kelaur dari Gunung Api Raung. (Foto: Istimewa)

KabarBanyuwangi.co.id - Setelah naik status ke level waspada, Gunung Api Raung setinggi 3.332 meter dari permukaan laut (MDPL) yang terletak di perbatasan tiga Kabupaten, Bondowoso, Jember dan Banyuwangi terus menunjukan peningkatan aktivitasnya.

Dari pantauan di Pos Pengamatan Gunang Api (PPGA) Raung di Desa Sumber Arum, Kecamatan Songgon, Jum’at (22/01/2021) pagi, kepulan asap abu vulkanik tempak membumbung tinggi ke atas puncak Gunung, mengarah ke timur dan timur laut.

Data dari PPGA Raung, sejak enam jam terakhir, petugas mencatat kepulan asap sempat mencapai ketinggian maksimal hingga 500 meter.  

Baca Juga :

“Statusnya waspada sejak kemarin tanggal 21, kalau pagi ini erupsi masih berlangsung dengan skala kecil, namun terus menerus lima sampai setengah jam sekali itu mengeluarkan asap berwana kelabu dengan ketinggian maksimum 500 meter, arah dominan ke timur dan timur laut,” kata Mukijo

Mukijo yang juga sebagai Ketua Pos Pengamatan Gunung Api raung menambahkan, abu vulkanik tersebut merupakan hasil dari peningkatan erupsi Gunung Api Raung yang terjadi sejak beberapa waktu lalu.

Dari data pengamatan terakhir, Gunung Api Raung tercatat mengalami 13 kali gempa hembusan dan 57 gempa tremor. Kondisi tersebut mengindikasikan masih adanya suplai magma dari dasar kawah.

“Kegempaan enam jam terakhir ada 57 gempa tremor dan 13 kali gampa hembusan,” tambah Mukijo kepada sejumlah wartawan termasuk kabarbanyuwangi.co.id, Jum’at (22/01/2021) pagi.   

Atas dasar tersebut, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikan status Gunung Api raung dari normal menjadi waspada.

Masih tingginya aktivitas di atas Gunung Api Raung, PVMBG juga mengeluarkan rekomendasi agar masyarakat dan pendaki tidak melakukan aktivitas dalam radius dua kilometer dari puncak Gunung.

“Dalam status waspada radius bahayanya adalah dua kilometer dari kawah. Untuk masyarakat sendiri masih diluar zona bahaya dan hingga saat ini tidak berpangaruh ke aktivitas masyarakat,” pungkas Wakijo.

Gunung Api raung merupakan salah satu Gunung Api aktif di Pulau Jawa, dan merupakan Gunung Api Strato berkaldera dengan utama kaldera Raung.

Tahun 2015 lalu Gunung Api Raung mengalami erupsi besar, mengakibatkan hujan abu di beberapa wilayah di Jawa Timur hingga Bali dan Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan kembali mengalami erupsi kecil pada bulan Juli tahun 2020 lalu.

Meski erupsi kali ini tidak menunjukan dampak yang signifikan, masyarakat diminta untuk tetap waspada dan melakukan aktivitas seperti biasanya sesuai rekomendasi pihak yang berwenang. (man)