(Foto: Humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id – Tim Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Banyuwangi. Mereka mengapresiasi sejumlah program pemkab dalam penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi daerah.
Kunjungan kerja tersebut dipimpin Inspektur V Inspektorat Jenderal Kemenkeu RI, Raden Patrick Wahyudwisaksono. Mereka diterima Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani dan Sekretaris Daerah Banyuwangi Mujiono, kemarin Senin (14/6/2021).
Patrick menjelaskan timnya ingin
melihat bagaimana program-program penanganan Covid-19 maupun pemulihan ekonomi
yang telah dilakukan di daerah. Menurut dia, dua aktivitas ini harus dijalankan
seiring agar berdampak bagi masyarakat.
"Pemerintah telah banyak
menganggarkan kepada daerah untuk penanganan Covid-19 maupun program pemulihan
ekonomi. Nah kami datang ke Banyuwangi ingin memastikan program tersebut telah
berjalan dengan baik di sini," kata Patrick.
Ditambahkan dia, timnya juga akan
mengawal penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional (PC-PEN) telah
berjalan secara efektif, efisien dan akuntabel serta bermanfaat bagi
masyarakat. Pohaknya akan bekerja sama dengan Aparat Pengawas Internal
Pemerintah (APIP) daerah.
“Kami berkolaborasi dengan
inspektorat Kabupaten Banyuwangi untuk mengawal pelaksanaan program, baik yang
dikucurkan dari APBN maupun APBD, khususnya untuk kegiatan yang mendukung
PC-PEN. Kami juga kolaborasi dengan Bappeda untuk melihat perencanaan ke depan seperti
apa, sehingga lebih terintegrasi,” kata Patrick.
Patrick menyebut, kegiatan PEN akan
dilakukan melalui tiga hal. Pertama, melalui intervensi kesehatan. Tim ingin
melihat progress vaksinasi Covid-19 di Banyuwangi. Juga langkah daerah untuk
mengantisipasi terjadinya second wave di daerah ini.
Kedua, lanjut Patrick, lewat skema
perlindungan dan pemulihan ekonomi bagi golongan rentan dan Usaha Mikro Kecil
dan Menengah (UMKM).
“Ketiga, reformasi struktural.
Salah satunya, daerah termasuk Banyuwangi harus bisa memberikan kemudahan usaha
sehingga bisa menarik investor. Dengan hadirnya investor ke daerah otomatis
lapangan kerja akan semakin terbuka lebar,” ujar Patrick.
Dia lalu mengapresiasi berbagai
program penanganan covid dan pemulihan ekonomi yang telah dilakukan Pemkab
Banyuwangi.
“Program yg dijalankan bupati sudah
selaras. Tidak semua kabupaten/kota punya program yang seperti beliau. Jadi apa
yang dideliver pak presiden dan kemenkeu, kemudian diintegrasikan dengan PAD
dan sumber-sumber pendapatan lainnya, sudah mempunya keselarasan,” menurut dia.
(Foto: Humas/kab/bwi)
Sementara itu, Ipuk menjelaskan
bahwa program prioritas di masa kepemimpinannya saat ini fokus pada pemulihan
ekonomi warga. Ipuk membeber berbagai program pemulihan ekonomi yang digeber
Pemkab Banyuwangi.
Di antaranya, program Warung Naik
Kelas (Wenak) yang memberikan bantuan alat produktif kepada pemilik warung
kecil, membentuk Teman Usaha Rakyat yang bertugas mendampingi peningkatan kelas
UMKM, hingga menggeber Jagoan Tani. Sebuah kompetisi yang bertujuan untuk
mendorong anak muda mau terjun ke bisnis di sektor pertanian.
“Tak hanya itu, kami juga
memfasilitasi pengurusan PIRT, layanan jemput bola perizinan usaha mikro
melalui Online Single Submission (OSS), hingga pengurusan BPOM bagi UMKM. Ini
kami lakukan agar UMKM bisa bertahan dan bergerak kembali di tengah masa sulit
ini,” kata Ipuk.
Pemkab juga mewajibkan proyek padat
karya. Dimana setiap pembangunan yang dilakukan pemkab wajib menyerap minimal
50 persen tenaga kerja dari wilayah setempat. “Misalnya saat ada proyek
pembangunan jalan desa. 50 persen tenaga kerjanya harus dari desa tersebut,”
terang Ipuk.
Terkait vaksinasi, lanjut Ipuk,
Banyuwangi terus melakukan upaya percepatan melalui program jemput bola.
Misalnya, door to door menjemput lansia untuk dibawa ke lokasi pelayanan
vaksinasi, mendekatkan layanan vaksinasi ke sekitar perumahan warga, hingga
layanan vaksinasi drive thru.
“Selain kami gelar di GOR, Drive thru juga kami lakukan di pasar-pasar. Selain menyasar para pedagang, masyarakat yang kebetulan berbelanja juga bisa langsung divaksin di sana. Jadi petugas yang jemput bola mendekati warga,” pungkasnya. (Humas/kab/bwi)