Bupati Ipuk saat mendamping Menko Bidang Pangan Zulkifli Hasan meninjau TPS Balak Songgon pada bulan Februari 2025. (humas/kab/bwi/dok)
KabarBanyuwangi.co.id – Pemkab Banyuwangi terus mendorong pengelolaan sampah secara sirkular. Setelah sebelumnya Tempat Pengelolaan Sampah Reduce Reuse Recycle (TPS 3R) di Desa Balak, Kecamatan Songgon dan di Desa Tembokrejo, Muncar, kini sedang dibangun di Desa Karetan, Purwoharjo.
Pembangunan fasilitas pengolahan sampah ini merupakan bagian dari program Banyuwangi Hijau, hasil kolaborasi korporasi Borealis, Austria dan Clean Rivers, Uni Emirate Arab.
"Penanganan sampah ramah
lingkungan dengan membangun fasilitas pengolahannya ini adalah bagian dari
program Banyuwangi Hijau Fase 2," kata Bupati Banyuwangi Ipuk
Fiestiandani, Rabu (8/10/2025).
Fasilitas TPS 3R Karetan ini akan
menjangkau 37 desa di delapan kecamatan di sekitar Kecamatan Purwoharjo, dengan
kapasitasnya sekitar 160 ton per hari.
“Terima kasih atas dukungan
pemerintah pusat, para mitra negara, dan Project Stop, dan Perhutani Selatan
yang telah menyediakan lahan, yang telah mendukung daerah dalam program
pengelolaan sampah secara berkelanjutan,” kata Ipuk.
Ditambahkan Kepala Dinas
Lingkungan Hidup Banyuwangi Dwi Handayani, pembangunan TPS Karetan saat ini
masih pada tahap cut and fill untuk penyiapan lahan konstruksi.
Pembangunannya terus berprogres.
Saat ini masih pengerjaan pondasi, pembuatan pagar keliling, dan bangunan
penyangga lain
“Targetnya Juni 2026 bisa tuntas,
sehingga bulan berikutnya bisa mulai beroperasi,” kata Yani panggilan akrab Dwi
Handayani.
Selain TPS3R Karetan, imbuh Yani,
nantinya juga dibangun dua Stasiun Peralihan Antara (SPA), di Kelurahan
Kertosari Kecamatan Banyuwangi dan Desa Setail, Genteng.
Pembangunan fasilitas SPA ini
merupakan pengembangan fase 3 dari program Banyuwangi Hijau, dengan dukungan
dari Clean Rivers, Uni Emirates Arab. Masing-masing SPA tersebut akan dibangun
dengan kapasitas 50 ton sampah per hari.
Dengan demikian, total kapasitas
dari tiga fasilitas baru ini nantinya mencapai 260 ton sampah per hari, dengan
kemampuan melayani hingga 1,4 juta populasi.
“Dengan total populasi Banyuwangi
sebanyak 1,7 juta, artinya Banyuwangi Hijau akan bisa menjangkau hampir seluruh
warga,” kata Yani.
“Sementara sisanya, akan dilayani dengan support pihak lain. Seperti Sungai Watch, Clean Oceans Through Clean Communities (CLOCC) Norwegia, dan lainnya,” pungkas Yani. (humas/kab/bwi)