Pedangan cabai resah. (Foto: Istimewa)
KabarBanyuwangi.co.id - Terkait viralnya dugaan cabai dicat, membuat para pedagang cabai maupun konsumen cabai di Banyuwangi menjadi resah. Para pedagang lain khawatir, dugaan praktik nakal dari oknum tak bertanggung jawab berimbas buruk kepada pedagang cabai yang benar-benar menjual cabai tanpa praktik curang.
“Ya meresahkan kalau begitu, kami takut terkena imbasnya dengan adanya kabar itu. Lagian ya bahaya juga untuk kesehatan kalau itu benar-benar dicat cabainya. Insya Allah di sini tidak ada itu cabai rawit yang dicat. Semuanya asli tanpa pewarna buatan,” kata Amriyani, salah satu pedagang cabai di Pasar Blambangan, Minggu (21/2/2021).
Hal yang sama juga dikeluhkan oleh konsumen, mereka
khawatir jika cabai yang diduga telah diberi pewarna ini beredar di masyarakat
akan berdampak buruk bagi kesehatan yang mengkonsumsinya.
“Resah kalau ada kabar cabai dicat begini dan terrnyata itu
di Banyuwangi. Kami sebagai konsumen jadi harus teliti lagi kalau membeli.
Takutnya kita tidak tau, terus kita makan kan bahaya bagi tubuh kita kalau
cairan pewarna sampai kita makan. Tapi Alhamdulillah selama saya belanja di
Pasar Blambangan semua warna cabainya asli, tidak ada yang dicat,” kata Sony
salah satu konsumen cabai rawit.
Pedagang berharap, viralnya dugaan cabai rawit dicat di
Banyuwangi segera ditindaklanjuti oleh pihak berwajib agar penjualan cabai yang
saat ini anjlok lantaran harganya mahal tak semakin lesu dengan adanya kabar
tersebut.
“Mudah-mudahan pihak berwajib bisa segera menindaklanjuti terkait kabar video viral tersebut. Kalau memang benar terbukti ada oknum yang curang memberi warna cabai. ya harus ditindak. Hingga saat ini cabai masih mahal, di Pasar Blambangan harganya ada yang Rp 110 ribu hingga Rp 120 ribu per kilogramnya,” pungkas Amriyani. (man)