Warung Assalam masih dalam perbaikan usai diterjang Badai Seroja. (Foto: Istimewa)
KabarBanyuwangi.co.id - Badai Seroja yang menerjang Kota Kupang Nuasa Tingaara Timur (NTT), masih menyisakan duka mendalam bagi Suhadi, pemilik warung Assalam asal Desa Genteng Wetan, Banyuwangi. Selain perabotan warung seperti meja kursi, kulkas serta benda berharga lainya hanyut, dan seorang pembantunya tewas terseret air bah.
“Senin malam, kebetulan warung sudah tutup setelah Magrib. Namun tiba-tiba datang air bah begitu besear menerobos masuk warung, hingga setinggi lutut.,” kata Saiful Zalid Rosandi (26 tahun) anak pemilik warung Assalam, kepada KabarBanyuwangi.co.id, Minggu (25/4/2021).
“Saat tiu tidak ada tanda-tanda surut, bahkan hingga
setinggi leher. Saya dan Ibu bertahan di dalam warung dengan pegangan pondasi.
Setelah pukul 8 malam, saya minta bantuan tentara yang kebetulan lewat untuk
dievakuasi,” imbuhnya.
Dalam kondisi panik, salah seorang pembantu Warung Assalam
bernama Salma Tefbana, berusaha menyelamatkan diri dengan lari ke Warung Cucur
yang posisi lebih tinggi.
Namun di tengah perjalanan menju Pondok Cucur, perempuan
asal Desa Fatukanutu, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang NTT itu,
terseret arus air bah yang cukup kencang hingga tewas.
“Almarhumah dievakuasi dengan menggunakan motor trail oleh anggota
TNI yang sedang melakukan patroli. Mengingat kondisi medan sangat berat dan
masih digenangi air,” ujar Saiful yang
baru 2 tahun menyusul ayahnya di Kupang membantu usaha Warung Assalam.
Ayah Saiful bernama Suhadi, asal Dusun Cangaan, Desa
Genteng Wetan. Ibunya bernama Soleha asal Desa Blimbingsari, Banyuwangi. Kedua
orang tua Syaiful merantau ke Kupang 7 tahun dengan berjualan Gorengan
berpindah-pindah tempat. Saat itu buka Gorengen di Naibonatnat depan Compi Ban,
kemudian buka Nasi Kuning di Naibonatnat Transat.
“Pelanggan Warung Assalam umumnya pelanggan Bapak saat
jualan Gorengan dan Nasi Kuning. Mereka kenal baik dengan Bapak karena usaha
kulinernya. Dari menu Bakso, Soto, Gule, Pecel dan Nasi Campur, umumnya
pelanggan banyak yang suka Nasi Campur,” ujar suami Uswatun Nur Hasanah, asli
Songgon Banyuangi ini.
Keterangan Gambar : Kondisi
Warung Assalam yang roboh diterjang Badai Seroja. (Foto: Dok/Istimewa)
Saat badai menerjang, benda-benda yang hanyut selain
meja-kursi, juga kulkas, prizer-box, mesin cuci meja kasir, etalasi dan seluruh
poerabotan dapur. Sekarang pemilik Warung Assalam sedang mendirikan bangunan
yang porak poranda agar bisa segera beroperasi kembali.
Warung yang terletak di Jl. Timur Raya, Km 29, Kelurahan
Oesao, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang NTT ini, namanya mulai dikenal
luas di kalangan orang Kupang dan perantaiuan dari Jawa.
“Lebaran mendatang keluarga kami tidak mudik ke Banyuwangi,
semua konsentrasi perbaikan warung. Alhamdulillah ada yang meminjami dana untuk
perbaikan, serta tukang dibantu mertua dari Banyuwangi. Mohon doanya agar
lancar, dan Warung Assalam segera bisa beroperasi lagi,” pungkas Saiful. (sen)