Banyak Tempat Sholat Ied Dibatalkan, Pekerja Migran Indonesia di Taiwan Tetap BekerjaPekerja Migran Indonesia

Banyak Tempat Sholat Ied Dibatalkan, Pekerja Migran Indonesia di Taiwan Tetap Bekerja

Anggota FKKBWIT - Ikawangi usai sholat Ied di Sekretariatanya. (Foto: Istimewa)

KabarBanyuwangi.co.id - Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Taiwan, banyak yang tetap bekerja pada saat perayaan Hari Raya Idul Fitri 13 Mei 2021 kemarin. Mereka tetap bekerja seperti bisanya, karena perusahaan mereka tidak meliburkan karyawannya.

“Saya tetap bekerja, karena lokasi sholat Ied yang biasanya digunakan, tahun ini dibatalkan menyusul ada perintah dari pemerintah Taiwan. Kalau tahun lalu masih libur karena tidak ada larangan kawasan-kawasan tertentu dan bertepatan dengan hari Minggu,” ujar Erick Sugianto, Pekerja Migran Indonesia asal Tegaldelimo, Banyuwangi.

Erick yang juga Satgas, Forum Kerukunan Keluarga Besar Warga Indonesia di Taiwan (FKKBWIT) Ikawangi, bahwa larangan tersebut hanya di sejumlah tempat, karena masuk zona yang tidak aman. Namun yang kebetulan masuk zona aman bisa melakukan sholat Ied di tempat tinggal masing-masing.

Baca Juga :

Menurut Ketua FKKBWT-Ikawangi Sigit, pihaknya yang barada di Tainan masih bisa melaksanakan Sholat Ied di Sekretariatanya, dengan pengawalan dan pengawasan Kepolisian setempat.

“Kami menerapakan protokol kesehatan dengan katat, seperti menggunakan masker, cuci tangan dan hand sanitizer dan jaga jarak sholat sesuai ketentuan yang ada. Kami harus menerapkan seketat mungkin, karena sudah diberi kelonggaran oleh pihak Kepolisian Taiwan,” ujar Sigit yang didampingi Pembina FKKBWIT, Ustadz Zainal.

Lain halnya dengan Sugeng, alias Jambrong yang bekerja di wilayah Jaili, sama sekali tidak boleh menggelar aktivitas sholat Ied dengan alasan yang sama. Perushaan tempat kerjanya, akhirnya memeritahkan kerja lembur saat perayaan Idul Fitri.

“Sebetulnya bos kami enak, apabila ada ketentuan libur dan boleh sholat Ied kami diliburkan seperti tahun sebelumnya. Namun setelah ada larangan dari pemerintah Taiwan, bos kami lebih patuh dengan peraturan pemerintahnya,” ujar Sugeng yang asli Desa Tapanreko, Kecamatan Muncar kepada KabarBanyuwangi.co.id, Jum'at (14/5/2021).

“Kami akhirnya lembur dan setelah pulang kerja langsung kembali ke mess, tidak ada acara kumpul teman-teman sesame buruh migran seperti tahun sebelumnya,” imbuh Jambrong.


Keterangan Gambar : Pembatalan Sholat Ied di Kawasan Tainan, Taiwan. (Foto: Istimewa)

Seperti dikutip dari laman Liputanbmi.com, beberapa masjid di wilayah utara sudah mengumumkan meniadakan pelaksanaan sholat Idul Fitri 1442 H. Antara lain, Masjid Besar Taipei City, Plaza Travel Taipei Main Station, Masjid At-Taqwa, Taoyuan, Masjid Taichung.

Namun, untuk Taiwan bagian tengah dan selatan ada beberapa tempat yang masih diizinkan melaksanakan sholat Idul Fitri meskipun harus tetap mengikuti protokol kesehatan seperti mengenakan masker, jaga jarak, test suhu dan cuci tangan.

Selain Itu, bagi jamaah yang mau mengikuti sholat diharuskan mengisi form yang disediakan oleh pemerintah daerah Kota Kabupaten masing-masing atau membawa, Alien Resident Certificate (ARC).

Pemerintah Taiwan dikenal sangat protektif terhadap warganya, setelah ada penambahan jumlah positif Covid-19, langsung dilakukan langkah super ketat.

Para pejerja migran yang tergabung dalam sejumlah oragnisasi, juga benyak yang mamatuhi aturan pemerintah setempat. (sen)