(Foto: Humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id - Badan Nasional Penanggulangan
Terorisme (BNPT) akan mengembangkan Kawasan Khusus Terpadu Nusantara (KKTN)
berbasis ekonomi di Kabupaten Banyuwangi. Kawasan tersebut disiapkan dalam
rangka meningkatkan kesejahteraan kelompok rentan terpengaruh paham terorisme
dan mantan narapidana teroris (eks napiter).
Hal itu disampaikan Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar
saat berkunjung ke Kabupaten Banyuwangi, Kamis (26/8/2021). Kedatangannya
disambut langsung Wakil Bupati Banyuwangi H. Sugirah, didampingi Kapolresta
Banyuwangi AKBP Nasrun Pasaribu.
“Kami akan membentuk Kawasan Khusus Terpadu Nusantara
(KKTN). Di Banyuwangi ini, kami sedang menjajaki potensi-potensi usaha di
bidang kelautan dan perikanan yang bisa menjadi mitra kerjasama,” kata jenderal
jebolan Akademi Kepolisian (Akpol) 1988 tersebut.
“Jadi kami masih memilih beberapa kegiatan yang
memungkinkan bisa melibatkan pemberdayaan eks napiter (mitra deradikalisasi),”
imbuhnya.
Boy menjelaskan, pembentukan KKTN merupakan program
deradikalisasi yang berkonsep pembangunan kesejahteraan bagi para mantan
napiter. Kawasan ini, akan menjadi tempat bagi eks napiter untuk menjalani
proses reintegrasi sosial.
Mereka akan diberdayakan untuk melakukan berbagai aktivitas
ekonomi. Seperti pertanian, perikanan, peternakan, maupun perkebunan. Yang
tentunya dibaurkan dengan masyarakat umum.
“Kami berharap dengan cara ini mereka bisa memiliki kemandirian pada aspek ekonomi,” ujarnya.
Selain untuk para eks napiter, imbuh Boy, KKTN juga diperuntukkan bagi para penyintas. “Jadi bukan hanya eks napiter saja, penyintas juga korban. Jadi keduanya harus diperlakukan secara adil. Dengan cara ini kita berharap mereka akan menjadi bagian deradikalisasi yang terjadi dalam masyarakat,” kata Boy.
(Foto: Humas/kab/bwi)
Deradikalisasi adalah program yang bertujuan menetralkan
pemikiran-pemikiran radikalisme. Sasarannya, para teroris yang ada di dalam
lapas maupun di luar lapas sehingga mereka bisa kembali menjadi masyarakat
sebagaimana masyarakat lainnya.
Sementara itu, Wabup Sugirah menyambut baik tawaran
tersebut. “Ini program yang baik. Ada pemberdayaan bagi para eks napiter. Kami
di daerah akan selalu mendukung program pusat, salah satunya program
deradikalisasi ini,” kata Sugirah.
Di Banyuwangi sendiri, kata Sugirah, berbagai program
pencegaran terorisme telah intens dilakukan. Salah satunya, lewat program Smart
Santri. Selain itu, Banyuwangi juga terus merawat kerukunan antar umat
beragama. Ini pun telah diapresiasi pusat dengan penghargaan Harmony Award.
“Ke depan, upaya-upaya semacam ini akan terus kita tingkatkan untuk menjaga Banyuwangi dan NKRI dari paham radikalisme,” kata Sugirah. (Humas/kab/bwi)