(Foto: humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id - Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengajak Nahdliyin Banyuwangi untuk terus memberikan kontribusi terbaik memasuki usia satu abad Nahdlatul Ulama.
Hal ini disampaikan saat menghadiri peringatan satu abad NU yang diselenggarakan oleh PCNU Banyuwangi di Taman Blambangan, Rabu (15/2/2023) malam.
“Kita ini sungguh beruntung bisa
ditakdirkan merasakan usia satu abad Nahdlatul Ulama. Momentum ini harus
menjadi pelecut bagi kita untuk terus berkontribusi sebaik mungkin sebagaimana
yang dulu diamanatkan para pendiri NU,” ajak Ipuk.
Di antaranya adalah meningkat
kontribusi dalam dunia pendidikan yang sejak awal berdirinya telah digeluti
oleh NU. Pendidikan adalah investasi besar bagi Banyuwangi, secara khusus,
maupun Indonesia pada umumnya.
“Jika NU telah melewati usia satu
abadnya, 22 tahun lagi, bangsa kita yang akan memasuki satu abad. Dengan
pendidikan ini, mari kita songsong Indonesia emas,” ungkap Ipuk.
Pemerintah Daerah, imbuh Ipuk,
siap berkolaborasi dengan seluruh elemen masyarakat dalam berkontribusi positif
bagi daerah.
“Tentu saja, Pemerintah selalu siap berkolaborasi dengan keluarga besar Nahdlatul Ulama dan seluruh elemen masyarakat lainnya,” ungkapnya.
(Foto: humas/kab/bwi)
Acara yang bertajuk Genduren
Agung Warga NU Banyuwangi itu dimeriahkan oleh Salawat Shokareje pimpinan KHR.
Ahmad Azzaim Ibrahimy dari PP. Salafiyah Syafiiyah, Sukorejo, Situbondo. Serta
dihadiri oleh para kiai, habaib dan tokoh masyarakat di Banyuwangi.
Ketua PCNU Banyuwangi KH. Ali
Makki Zaini menyambut ajakan Bupati Ipuk tersebut. Menurutnya, NU harus
bersinergi dengan semua pihak di berbagai tingkatan.
“Mari kita memperbanyak aksi
untuk bisa turut mensejahterakan warga Nahdlatul Ulama,” tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut juga dihadiri oleh para keluarga para muassis (pendiri) NU. Selain KHR Azzaim yang merupakan cucu dari KH. As’ad Syamsul Arifin, juga ada KH. Sholahudin, cucu KH. Ridwan Abdullah dan Gus Achmad Nadlif, cicit dari KHR. Asnawi Kudus. (humas/kab/bwi)