PC Aisyiyah dan PPDI gelar program pengelolaan air bersih untuk menjaga kualitas dan kuantitas air. (Foto: humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id – Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani
mengapresiasi dua organisasi masyarakat PC Aisyiyah dan Perkumpulan Penyandang
Disabilitas Indonesia (PPDI) yang menggelar program pengelolaan air bersih
untuk menjaga kualitas dan kuantitas air.
Program tersebut bagian dari program pemberdayaan
masyarakat untuk kesetaraan gender dan inklusi sosial di bidang infrastruktur
(GESIT) yang merupakan inisiatif Kemitraan Indonesia Australia untuk
Infrastruktur.
“Pemkab memiliki perhatian khusus bagaimana menjaga air
bersih. Mulai dari Sekardadu menjaga kebersihan dan mata air di sekitar sungai,
juga ada Mentari (Menjaga Mata Air) dengan meningkatkan sumber mata air di
wilayah hulu. Program yang dilakukan dua ormas itu akan melengkapi pemkab,”
kata Ipuk.
“Terima kasih kepada PC Aisyiyah dan PPDI yang
berkontribusi pada pengelolaan air bersih di Banyuwangi. Program ini akan
meningkatkan derajat kesehatan warga,” kata Bupati Ipuk.
Pada program tersebut PC Aisyiyah menggelar pelatihan
kualitas dan baku mutu air bagi kader perempuan. Sementara PPDI melaksanakan
pelatihan Mitigasi Penyelamatan Mata Air bagi para anggotanya.
Pelatihan PC Aisyiyah sendiri dipusatkan di Balai Desa Sidodadi
yang diikuti oleh 25 kader pendamping air bersih dari beberapa desa di
Kecamatan Wongsorejo. Mereka dilatih menggunakan Ph meter dan Tds meter untuk
mengukur tingkat kualitas air di lingkungannya oleh sanitarian.
"Dengan punya pengetahuan dan skill dalam mengetahui
kualitas air, maka perempuan sebagai ujung tombak rumah tangga bisa menjaga
kesehatan keluarganya. Karena setiap hari mereka yang lebih banyak berkutat
terkait pemanfaatan air seperti memasak, mencuci, memandikan anak, dan
sebagainya," ungkap Ketua Tim Pelaksana PD Aisyiyah Banyuwangi,
Cahyaningsih.
Ditambahkannya, kader-kader yang sudah dilatih bertanggung
jawab untuk memberikan edukasi dan sosialisasi tentang pentingnya air bersih
dan pengelolaan air bersih lewat posyandu maupun dasawisma.
Sementara itu, Ketua Tim Pelaksana PPDI, Umar Asmoro,
mengatakan untuk rekan-rekan disabilitas mendapatkan pelatihan Mitigasi
Penyelamatan Mata Air di lokasi mata air Mengarang, Dusun Jopuro,
Desa Kampung Anyar, Kec. Glagah.
Mereka dilatih antara lain pemetaan mata air, identifikasi
jenis pepohonan yang berada disekitar mata air, bagaimana menjaga air dengan
perlindungan alam melalui penanaman pohon yang menjadi tangkapan air hingga
advokasi kebijakan kepada pemerintah desa dalam perlindungan dan pelestarian
alam.
“Harapan kami setelah semua peserta kembali ke desa masing-masing, mereka bisa memberikan kontribusi kepada warga desanya untuk ikut melestarikan mata air yang ada di daerahnya dan menjaga kelestarian alam, mengingat air adalah kebutuhan utama manusia” pungkas Umar. (humas/kab/bwi)