(Foto: Humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id - Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani
menghadiri workshop kepurbakalaan yang digelar di Pelinggihan Kantor Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi, Selasa (5/10/2021). Ia
menyemangati para pemuda yang terlibat dalam workshop tersebut untuk turut
menekuni dan mencintai dunia kepurbakalaan.
"Jarang ada anak muda yang suka kepurbakalaan. Oleh
karena, saya bangga jika ada anak-anak muda turut mencintai dan melestarikan
benda-benda purbakala, tempat cagar budaya dan benda-benda bersejarah
lainnya," ungkap Ipuk.
Dengan lestarinya bukti-bukti kesejarahan itu, imbuh Ipuk,
akan menjadi medium untuk membentuk kecintaan pada bangsa. "Kita akan
semakin mencintai bangsa kita, daerah kita, jika kita mengenal sejarahnya
dengan baik. Lebih-lebih sejarah itu dapat kita lihat langsung dari benda-benda
warisan masa silam," tegasnya.
Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Kabupaten Banyuwangi MY Bramuda menyebutkan para peserta tersebut adalah
anak-anak muda yang nantinya akan diproyeksikan sebagai pengelola museum-musem
desa.
"Kita sedang menggalakkan rintisan museum di desa-desa. Anak-anak muda inilah yang nantinya akan menjadi penggeraknya," ungkap Bramuda.
(Foto: Humas/kab/bwi)
Bramuda menambahkan, inisiasi museum desa memiliki banyak
manfaat. Selain sebagai tempat pelestarian berbagai artefak bersejarah, juga
bisa menjadi destinasi wisata.
"Nantinya akan
menjadi destinasi wisata edukasi yang bisa menarik tamu dan menggerakkan
perekonomian," ujarnya.
Workshop tersebut merupakan rangkaian dari acara Festival
Kepurbakalaan yang digelar di tempat yang sama mulai dari 4-6 Oktober 2021.
Dalam festival ini, dipamerkan berbagai benda purbakala yang ditemukan di bekas
Kerajaan Blambangan ini. Rerata berasal dari abad 16 hingga 17 Masehi.
Selain itu, juga ada ratusan foto-foto Banyuwangi tempo
dulu yang menyajikan aneka gambar masa silam. Terutama masa Pemerintah
Kolonial. Seperti aktivitas di gunung Ijen, pantai boom, pendopo dan berbagai
bangunan ikonik di Banyuwangi pada masa lalu.
"Selain pada festival purbakala ini, pengunjung juga
bisa menyaksikan segala artefak dan lain sebagainya di Museum Blambangan,"
pungkas Bramuda. (Humas/kab/bwi)