(Foto: humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id - Program untuk mencetak start-up muda terus digulirkan di Banyuwangi. Kali ini, Banyuwangi membuka program inkubasi bagi 24 anak muda untuk mematangkan ide-ide bisnisnya lewat “Banyuwangi Bussines Academy”.
Sebelumnya Banyuwangi memiliki program Jagoan Banyuwangi yang mewadahi ide-ide dan meningkatkan skill bisnis anak muda daerah. Dalam ajang tersebut, beragam ide bisnis banyak dipaparkan, termasuk ide bisnis start up digital.
“Kami ingin ide-ide bisnis ini
tidak sekedar menjadi ide belaka, namun harus benar-benar bisa direalisasikan.
Lewat Banyuwangi Bussines Academy ini kita ingin memfasilitasi agar ide-ide
binis tersebut benar-benar bisa dijalankan,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk
Fiestiandani, Kamis (7/9/2023).
Ipuk menjelaskan, Banyuwangi
Bussines Academy merupakan pemantapan dari program Jagoan Banyuwangi, khususnya
para alumnus peserta Jagoan Digital.
Jagoan Banyuwangi sendiri adalah
program inkubasi untuk anak-anak muda Banyuwangi dengan tiga agenda. Yakni
Jagoan Tani untuk mereka yang memiliki passion kuat di bisnis sektor pertanian;
Jagoan bisnis untuk bisnis di luar sektor pertanian; serta Jagoan Digital yang mengajak
anak muda daerah untuk menggeluti bisnis start up digital.
“Di Banyuwangi Business Academy
ini mereka kita dampingi lagi. Kita bantu matangkan lagi ide-idenya,
kendala-kendala mereka akan didiskusikan dengan para mentor-mentor yang
terlibat. Konsultasi dengan mentor kita buka. Harapannya, ide bisnis mereka
bisa terealisasi,” kata Ipuk.
Pendampingan dilakukan selama
enam bulan melalui kelas online maupun offline, dengan melibatkan akademisi dan
praktisi start up digital yang kompeten. Program ini merupakan kerja sama
antara Pemkab Banyuwangi dengan Politeknik Negeri Banyuwangi (Poliwangi) dan PT
Tunas Inkubator Creative Start Up.
Kepala Dinas Kominfo dan
Persandian Banyuwangi, Budi Santoso menjelaskan pada tahap awal, Banyuwangi
Bussines Academy akan fokus mendampingi peserta. Sejak 6 September 2023,
sebanyak 24 talent jebolan Jagoan Digital Banyuwangi akan mendapatkan
pendampingan untuk mematangkan ide-ide bisnisnya.
Berbagai ide platform digital
yang mereka cetuskan akan didampingi dan dibantu pembuatannya sampai tuntas
hingga produk digital yang telah diciptakan tersebut dapat digunakan oleh
konsumen.
“Penandatanganan PKS sudah dilakukan Rabu (6/9/23) oleh kedua belah pihak, serta para talent terpilih. Semoga lewat program ini akan muncul platform digital berbasis kebutuhan masyarakat. Seperti aplikasi untuk masalah persampahan, pendidikan, hingga pertanian,” kata Budi. (humas/kab/bwi)