Cegah Antrean Kendaraan di SPBU Pertamina Tambah Armada Tangki, Polisi Imbau Masyarakat Bijak Beli BBMPertamina Patra Niaga Jatimbalinus

Cegah Antrean Kendaraan di SPBU Pertamina Tambah Armada Tangki, Polisi Imbau Masyarakat Bijak Beli BBM

Pertamina tambah puluhan armada tangki BBM. (Foto: Istimewa)

KabarBanyuwangi.co.id – Jalur Gumitir yang menghubungkan antara Kabupaten Banyuwangi dan Jember, ditutup total selama dua bulan sejak 24 Juli sampai 24 September.

Penutupan karena perbaikan jalan ini mulai berimbas pada pendistribusian Bahan BBM dan Elpiji. Sebanyak 49 SPBU di wilayah Kabupaten Jember dan Bondowoso terdampak akibat terganggunya pengiriman dari Pertamina TBBM, Tanjungwangi, Banyuwangi.

Pihak Pertamina pun melakukan berbagai upaya untuk mencegah terjadinya antrean panjang di sejumlah stasiun pengisian BBM. Yakni dengan menambah 86 armda tangki serta mengaktifkan pengiriman dari terminal BBM terdekat.

Baca Juga :

Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Ahad Rahedi menyampaikan, sebagai dampak atas penutupan Jalur Gumitir, Pertamina menggunakan rute alternatif yakni Banyuwangi - Situbondo - Arak-Arak - Bondowoso - Jember yang mana sebelumnya dari Banyuwangi - Gumitir langsung disalurkan ke Jember.

"Pertamina juga telah melaksanakan koordinasi dengan Satlantas dan Polres setempat untuk prioritas kendaraan pengangkutan BBM dan LPG,” terang Ahad.

“Imbas dari kemacetan ini mengakibatkan Round Time Hours (RTH) yang semula hanya 4 jam menjadi 11 jam, sehingga Pertamina memutuskan untuk melaksanakan alih suplai ke Pertamina Instalasi Surabaya Group dan Fuel Terminal Malang," imbuhnya.

Selain alih suplai dan koordinasi dengan pihak Pemda, Pertamina juga melakukan upaya penambahan mobil tangki untuk percepatan pengiriman BBM. 

"Terdapat 86 mobil tangki bantuan yang sudah kita sediakan per tanggal 29 Juli, masing-masing berasal dari suplai Banyuwangi, Surabaya dan Malang dengan tetap mempertimbangkan jalur yang hanya bisa dilintasi maksimal kapasitas 24 KL,” jelas Ahad.

“Sebagai upaya antisipasi selanjutnya, mendukung upaya normalisasi penyaluran, distribusi juga akan dibantu melalui Tuban dan Madiun," tambah Ahad.

Polisi memberikan imbauan kepada para pengendara yang hendak melakukan pengisian BBM di wilayah Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi. (Foto: Istimewa)

Sementara itu, pihak kepolisian di Banyuwangi memberikan imbauan kepada pengelola SPBU di wilayah Kecamatan Kalibaru agar tidak melayani pembelian BBM menggunakan jerigen atau wadah tidak standar lainnya.

"Kami mengimbau agar pengelola SPBU membatasi pembelian BBM dan tidak melayani pengisian menggunakan jeriken, kecuali untuk keperluan yang bersifat darurat dan sesuai ketentuan,” tegas Kapolsek Kalibaru, Achmad Junaedi, Rabu (30/7/2025).

Langkah ini diambil untuk menghindari antrean panjang, penimbunan, serta potensi distribusi BBM ke pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

Kapolsek Kalibaru juga mengajak masyarakat agar bijak dalam membeli BBM serta mendukung kebijakan pemerintah demi kepentingan bersama. “Kami berharap seluruh pihak bisa bekerja sama menjaga ketersediaan dan ketertiban distribusi BBM, khususnya di wilayah Kalibaru,” tambahnya. (fat)