Rapat Kerja Komisi III DPRD Banyuwangi. (Foto: Istimewa/Dok)
KabarBanyuwangi.co.id - Komisi III DPRD Kabupaten Banyuwangi mendorong eksekutif menggali potensi penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Salah satunya pendapatan pajak tenaga kerja asing yang bekerja di Kabupaten Banyuwangi.
Ketua Komisi III DPRD, Emy Wahyuni Dwi Lestari mengatakan, ia telah mencermati laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Banyuwangi tahun Anggaran 2021. Ia menilai capaian PAD tahun 2021 sangat baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Target PAD yang ditetapkan dalam APBD tahun 2021 setelah
perubahan sebesar Rp. 518 miliar, hingga akhir tahun anggaran terealisasi
sebesar Rp. 519 miliar atau 102,79 persen. Sementara di tahun 2020 hanya
terealisasi sebesar 83,6 persen.
"Realisasi PAD tahun 2021 tersebut bersumber dari pajak
daerah dan retribusi daerah,” ucap Emy kepada wartawan, Senin (4/4/2022).
Meski demikian, Komisi III menilai ada beberapa pos
penerimaan PAD yang belum maksimal, terutama dari pos retribusi daerah.
“Berdasarkan evaluasi kita, yang perlu mendapatkan perhatian
dan dimaksimalkan tahun 2022 ini adalah penerimaan retribusi daerah yang kami
nilai masih belum optimal, realisasinya masih di angka 72,48 persen dari
target," ungkapnya.
Politisi Partai Demokrat asal kecamatan Gambiran ini
berharap eksekutif dapat menggali potensi-potensi penerimaan PAD dari dan
retribusi daerah yang tidak memiliki pajak.
Salah satunya pajak tenaga kerja asing yang bekerja di
Kabupaten Banyuwangi sebagaimana amanat Peraturan Dalam Negeri No. 77 Tahun
2020 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.
"Di Permendagri No. 77 Tahun 2020 kita bisa memungut
pajak untuk tenaga kerja asing yang bekerja di Kabupaten Banyuwangi,"
tegasnya.
Menurutnya, para tenaga kerja asing yang bekerja di wilayah
Kabupaten Banyuwangi ternyata masih bebas melakukan aktivitas tanpa harus beban
pajak. Padahal potensi tersebut bisa dioptimalkan untuk meningkatkan PAD.
"Kita ini mulai mengusulkan kepada Pemerintah daerah
agar memungut pajak dari pekerja sejak tahun 2019 lalu namun belum ada
tanggapan," kat Emy. (fat)