Diklat Pengelolaan Website Jurnalistik dan Jurnalistik Sastra (Bagian 2)Diklat Website

Diklat Pengelolaan Website Jurnalistik dan Jurnalistik Sastra (Bagian 2)

Praktik mengarang puisi oleh para peserta putri. (Foto: Istimewa)

KabarBanyuwangi.co.id, Tuban - Dalam materi jurnalistik, terutama menulis berita, narasumber yang sudah makan garam bidang jurnalistik lantaran memang pengampu mata kuliah di FKIP Unmuh Jember dan IAIDA Blokagung, Banyuwangi itu memberikan trik dalam menulis berita yaitu:

2. Singkat dan padat

3. Relevan

Baca Juga :

4. Fungsional

5. Formal

6. Representatif

7. Merujuk pada tata bahasa baku

8. Spesifik

Sedangkan beberapa bentuk kegiatan berita tersebut meliputi:

1. Headline (judul berita)

2. Lead (teras berita)

3  Bridge (perangkai)

4. Body (tubuh berita)

5. Leg (kaki berita)

Adapun bahasa jurnalistik merupakan piranti yang dipakai dalam menulis berita di koran atau majalah. Bahasa jurnalistik menggunakan ragam bahasa baku dan bahasa media massa, sehingga enak dibaca bagi pembacanya.

Berbagai bentuk karya tulis di media massa seperti artikel, kolom, opini, dan esai membutuhkan keterampilan pemakaian bahasa jurnalistik yang sempurna.

Artikel adalah karya tulis yang dirancang untuk dimuat di jurnal atau buku kumpulan artikel dan ditulis dengan memakai tata cara ilmiah, sesuai dengan konvensi ilmiah yang berlaku. Artikel merupakan karya tulis lengkap di media computer, majalah, tabloid dan lain-lain.

Adapun opini adalah tulisan yang berisi pendapat seseorang dan ditulis di media massa.

Sementara itu esai adalah karangan atau tulisan prosa yang membahas suatu masalah tertentu berdasarkan sudut pandang penulisnya.

Contoh esai adalah esai sastra, esai kebudayaan, esai pendidikan, esai politik, esai kehutanan, dan sebagainya.

Kolom adalah rubrik khusus di media massa berisikan tulisan pendek, ringkas, dan padat yang merupakan pandangan subjektif dari penulisnya. Panjang artikel kolom hanya separoh dari artikel opini.

Selain kolom ada juga Feature, yaitu tulisan-tulisan di media massa di luar berita, biasanya berupa tulisan ringan, tulisan berat, tajuk rencana, tulisan opini, sketsa, laporan pandang mata dan sebagainya.

Tanya jawab di sela praktik mengarang puisi oleh peserta putra. (Foto: Istimewa)

Pada sesi materi sastra, narasumber Suyanto menyampaikan kiat bagaimana mengarang puisi dengan cepat.

Misalnya jika guru menyuruh siswa mengarang puisi 5 larik/baris bertema NELAYAN DI PANTAI PUGER JEMBER. Guru memberi waktu paling lama 30 menit. Maka langkah bijak yang harus dikerjakan oleh siswa adalah

1. Mencari diksi (pilihan kata) sejumlah 5 sesuai perintah jumlah baris yang harus dikarang.

2. Menentukan gaya bahasa yang harus dibuat dalam larik puisi

3. Menentukan judulnya.

Lebih lanjut langkah sederhananya adalah:

A. Lima diksi yang terpilih adalah:

1. Perahu

2. Ikan

3. Jala

4. Malam

5. Ombak

Siswa boleh memilih diksi yang lain asalkan bukan cangkul, padi, rumput dan lainnya, karena tidak senada (lepas) dengan tema.

B. Diksi boleh ditaruh di awal, tengah, maupun akhir kalimat.

C. Diksi boleh diubah morfologisnya, contoh ikan menjadi ikan-ikan, perikanan, dan lain sebagainya.

D. Dalam satu larik harus 1 diksi tidak boleh lebih.

E. Boleh dimulai dari diksi nomor 1 untuk larik ke-1 maupun diksi nomor 5, pokoknya bebas.

F. Judul pada umumnya ditemukan pada baris-baris atau larik-larik terakhir dari 5 baris itu. Maka puisi yang terbentuk bisa sebagai berikut

1. Malam makin mencekam.

2. Ombak berkejar-kejaran.

3. Ketika ratusan perahu berdatangan.

4. Jala menjerit sambil menganga.

5. Jutaan ikan datang mengirim air mata.

Doorprize dari Kompas diberikan oleh ketua panitia Abidin. (Foto: Istimewa)

Judulnya bisa jadi: JERITAN JALA DAN AIR MATA.

Sangat mudah bukan?. Ayo segera mengarang puisi. Berapa menit waktu yang kita perlukan untuk mengarang 5 larik puisi bertema nelayan Puger Jember di atas?.

Gaya bahasa atau majasnya adalah personifikasi (gaya bahasa yang menganggap benda mati/hidup yang bukan manusia bisa berbuat/berperilaku seperti manusia). Majas personifikasi ada di larik 2, 4, dan 5. (*)