(Foto: Istimewa)
KabarBanyuwangi.co.id – Dinas Kebudayaan dan Periawisata (Disbudpar) Pemkab Banyuwangi bersama Dewan Kesenien Blambangan (DKB) menggelar Pelatihan Sinden Gandrung. Pelatihan ini hanya diperuntukan 40 orang yang mendaftar, tidak dipungut biaya dan mereka akan magang ke sejumlah Gandrung senior yang sekarang masih eksis.
“Pelatihan sinden gandrung ini berawal saat saya terlibat perekaman gendhing-gendhing klasik Gandrung. Saya mendengarkan Gandrung Sunasih nyinden Seblang, Gandrung Temu Misti yang menari. Mulai awal hingga akhir, ternyata banyak gendhing klasik yang tidak pernah muncul saat pentas Gandrung Terob sekalipun,” ujar Juwono, atau Kang Ju yang menjadi Ketua Panitia Pelatihan Sinden Gandrung 2021 kepada KabarBanyuwangi.co.id.
Kang Ju yang juga pengurus DKB Komisi Seni Musik, kemudian
mengusulkan digelarnya pelatihan Sinden Gandrung. Tujuannya, untuk mencetak
Gandrung professional yang mampu membawakan gending-gending Gandrung mulai dari
Podo Nonton, Gending repenan dan gending paju Gandrung sampai dengan Seblang.
“Pelaksanaan pelatihan bulan Marert 2021, namun mulai
Fabruai pendaftarannya sudah dibuka. Mereka yang mendafar diseleksi harus
mengirimkan file video, kemudian dipilih 40 orang ikut pelatihan tahun 2021 ini,”
ujar Sekretaris Panitia Pelatihan, Adlin Mustika Alam.
“Setelah lolos selesksi awal, perserta dibagi menjadi 4
kelompok dan setiap kelompok diasuh langsung oleh Ganndrung senior,” imbuhnya.
Awalnya batasan calon peserta umur 10 – 20 tahun, namun
akhirnya dilonggarkan sampai 25 tahun. Calon peserta harus bisa menyanyikan
gendhing-gendhing klasik, seperti Dalu-Dalu; Kepodang; Gelang Alit; Ugo ugo;
Salin Adate dan lagu klasik lainya.
“Pendaftaran dibuka sejak 19 February - 1 Maret 2021. Bisa
melalui link kami http://bit.ly/sindengandrung,“ ungkap Sarjana Kesenian alumni
STKW Surabaya ini.
Hingga saat ini (22/02/2021) jumlah pendaftar sudah
mencapai 10 orang, mereka berasal dari Sempu; Genteng; Siliragung; Muncar; Sama
dan Giri.
“Alhamdulillah, sebaran calon peserta relatif merata.
Mereka tidak saja dari pusat-pusat orang Using, melainkan juga dari komunitas
Jawa. Ini artinya, Kesenian Gandrung sudah diterima secara luas oleh orang
Banyuwangi,” pungkas Adlin. (sen)