
Suasana rapat Komisi I DPRD Banyuwangi bersama SKPD mitra kerja. (Foto: Istimewa)
KabarBanyuwangi.co.id – Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Banyuwangi Tahun 2026 mengalami penyesuaian menyusul adanya pemangkasan dana transfer dari pemerintah pusat.
DPRD Banyuwangi bersama Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) mitra kerja secara intens melaksanakan rapat kerja guna membahas RAPBD 2026.
Pada rapat sebelumnya, Ketua Komisi I DPRD Banyuwangi,
Marifatul Kamila menerangkan, pembahasan RAPBD 2026 banyak mengalami
penyesuaian anggaran disebabkan adanya pemotongan dana transfer dari pemerintah
pusat.
Pada KUA-PPAS APBD 2026 telah disepakati bahwa APBD
Banyuwangi sebesar Rp 3,4 triliun. Namun di tengah perjalanan dana transfer
keuangan daerah dari pemerintah pusat berkurang Rp. 665 miliar.
"Maka KUA-PPAS APBD 2026 yang kemarin tidak berlaku
sehingga butuh penyesuaian," kata Marifatul Kamila, Jumat (31/10/2025).
Dalam rapat kerja, lanjut Rifa, pihaknya ingin mengetahui
sejauh mana penyesuaian anggaran yang dilakukan SKPD mitra kerja karena
efisiensi anggaran tidak boleh mengurangi dan menganggu kualitas pelayanan
kepada masyarakat.
"Kita sarankan pemangkasan anggaran pada program
program yang tidak prioritas dan sejatinya efisiensi anggaran itu bertujuan
untuk menekan pengeluaran yang tidak produktif," ucapnya.
Organisasi Perangkat Daerah (OPD) mitra kerja juga
diminta untuk memprioritaskan pembangunan infrastruktur produktif yang
memberikan dampak langsung kepada masyarakat.
"Efisiensi anggaran perlu dilakukan melalui
integrasi program daerah dengan program nasional agar penggunaan APBD lebih
efektif," kata Ketua Komisi IV DPRD Banyuwangi, Patemo, Selasa
(4/11/2025).
Patemo berujar, belanja modal perlu dioptimalkan dan
belanja operasional dijalankan secara efisien, dengan fokus pada kegiatan yang
produktif dan manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
Pihaknya mendorong DPU Cipta Karya Perumahan dan
Permukiman (DPU CKPP) menggunakan anggaran yang ada secara maksimal untuk
program prioritas pembangunan infrastruktur dan pemenuhan kebutuhan dasar
masyarakat.
"Kami harap DPU CKPP meninjau kembali seluruh proyek yang direncanakan dan memprioritaskan proyek yang paling mendesak dan memberikan dampak langsung kepada masyarakat," ujarnya.
Ketua
Komisi IV DPRD Banyuwangi, Patemo. (Foto: Istimewa)
Komisi IV juga meminta agar Dinas PU Pengairan fokus pada pemeliharaan dan perbaikan jaringan irigasi, optimalisasi embung, dan memastikan anggaran dialokasikan untuk program yang memiliki dampak ekonomi tinggi dan mendukung ketahanan pangan.
"Penanganan banjir di kawasan perkotaan maupun
wilayah lainnya juga harus menjadi perhatian pemerintah daerah di  tahun 2026, dengan melakukan normalisasi
saluran sungai dan drainase serta melakukan penataan sistem pembuangan air yang
lebih baik," pintanya.
Selanjutnya, politisi PDIP asal Kecamatan Bangorejo ini
juga berharap agar persoalan sampah segera dituntaskan, agar tidak ada lagi
keluhan masyarakat khususnya terkait dengan Tempat Pembuangan Akhir Sampah
(TPSA).
Komisi IV minta eksekutif memprioritaskan perbaikan ruang
kelas dan pemeliharaan gedung sekolah agar dapat mewujudkan sekolah yang sehat
dan nyaman untuk kegiatan belajar mengajar.
"Kita minta Badan Anggaran maupun Tim Anggaran
Pemerintah Daerah memfasilitasi dinas penghasil PAD mitra kerja dengan mengkaji
usulan dan memenuhi kebutuhan anggaran untuk pengadaan sarana dan prasarana
dalam menggali penerimaan daerah," imbuhnya. (fat)