Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak berbincang dengan puluhan nelayan di Kecamatan Muncar, Banyuwangi. (Foto: Fattahur)
KabarBanyuwangi.co.id - Wakil Gubernur Jawa Timur Emil
Elestianto Dardak merespon keluhan nelayan di Kecamatan Muncar, Banyuwangi,
Senin (8/1/2024).
Sebagian besar nelayan mengeluhkan anjloknya harga ikan
tongkol dan layang yang cenderung rendah ketika hasil tangkapan ikan melimpah.
Harga ikan tongkol di pasaran saat ini terjun bebas di
kisaran Rp 10 - 15 ribu per kilogramnya tergantung ukuran.
Situasi ini memicu keprihatinan di kalangan nelayan yang
menggantungkan hidup mereka pada hasil tangkapan laut. Pendapatan mereka turun
drastis.
"Harga biasanya itu sekitar Rp 25 ribu - 30 ribu.
Paling mahal bisa sampai Rp 35 ribu per kilogramnya. Kalau tangkapan melimpah
selalu anjlok,” kata Eka Nanik Handayani (48), warga Desa Sumberberas,
Kecamatan Muncar.
Emil Dardak merespon keresahan nelayan. Dalam sebuah
pertemuan dengan perwakilan nelayan di Aula RTH Untung Suropati, ia mengaku
akan membantu mencari solusi untuk mengatasi persoalan nelayan.
Suami Arumi Bachsin tersebut menjanjikan bantuan dan
dukungan dari pemerintah provinsi untuk mendukung kesejahteraan nelayan di
Muncar.
"Di satu sisi (tangkapan melimpah) memang berkah, tapi
kalau harganya rendah tentu berat," ujarnya.
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto
Dardak. (Foto: Fattahur)
Menurutnya, saat ini kapasitas cold storage dan pabrik
tepung cukup kewalahan menyerap hasil tangkapan ikan dari para nelayan,
sehingga perlu ada urgensi untuk penyerapan lebih.
“Makanya kita cek apakah di pelabuhan-pelabuhan lain
harganya sama, atau harganya justru lebih baik. Jika begitu, bisa dilakukan
redistribusi, kita beri insentif untuk penyalurannya,” cetusnya.
Termasuk, tambah Emil, pemanfaatan penjualan tangkapan
hasil ikan para nelayan melalui Puspas Agro yang dikelola Pemprov Jatim.
Pemprov Jatim, kata Emil, juga akan mendorong agar
tangkapan ikan nelayan yang melimpah itu bisa diekspor. Pihaknya bakal
berkomunikasi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan terkait hal ini.
“Semua langkah paralel kita lakukan untuk mencari solusi
terhadap masalah melimpahnya ikan layang dan tongkol yang dibarengi dengan
anjloknya harga,” kata Emil.
Di samping itu, lanjut Emil, Pemprov akan memberikan
pendampingan dan pelatihan kepada nelayan terkait pengolahan hasil laut,
dan pemasaran produk perikanan.
Tujuannya agar mereka dapat meningkatkan efisiensi operasional, daya saing yang mengarah terhadap tingkat kesejahteraan para nelayan. (fat)