Gelombang Tinggi, Nelayan Diminta Hindari Memancing di Kawasan TebingSatpolair Polresta Banyuwangi

Gelombang Tinggi, Nelayan Diminta Hindari Memancing di Kawasan Tebing

Satpol Air dan Basarnas menyisir korban hilang di perairan Pulau Bedil, Pesanggaran. (Foto: Istimewa)

KabarBanyuwangi.co.id - Peristiwa naas yang dialami Riyono alias Mehong (40) warga Desa Sempu, Kecamatan Genteng, Banyuwangi yang ditemukan tewas setelah terseret ombak saat memancing di Pantai Poncomoyo, Pesanggaran hendaknya menjadi pelajaran bagi masyarakat lainnya. Terutama bagi pemancing maupun nelayan yang sedang mencari ikan di tengah laut.

Kepala Satuan Polisi Air Polresta Banyuwangi, Kompol Jeni Al Jauza mengimbau kepada masyarakat utamanya nelayan untuk berhati-hati saat pergi melaut. Gelombang tinggi yang kerap kali terjadi masih berpotensi terjadi di puncak musim penghujan ini.

“Gelombang sedang tinggi-tingginya. Imbauan kami agar, nelayan wajib menggunakan alat keselamatan berupa rompi pelampung (life jacket) saat pergi melaut,” imbau Kompol Jeni Al Jauza.

Baca Juga :

“Ini penting karena gelombang tinggi bisa saja menghantam perahu nelayan, life jacket bisa dijadikan alat keselamatan apabila terjadi musibah di tengah laut. Kalau melaut juga jangan sendirian, harus bersama dua orang teman atau lebih,” imbuhnya.

Masyarakat juga diminta untuk menghindari memancing ikan di kawasan tebing yang ada di tepi pantai. Seperti halnya yang dialami oleh Riyono alias Mehong pada hari Minggu lalu.

Seorang pemancing ini dinyatakan hilang setelah tubuhnya terseret gelombang laut di kawasan pesisir Pantai Poncomoyo. Korban yang memancing bersama dua orang rekannya di sebuah tebing ini terjatuh ke laut lantaran tak biasa menguasai tubuhnya saat dirinya mendapatkan ikan.

“Iya, dari informasi saksi yang kami peroleh, korban ini terjatuh ke laut karena tak bisa menguasai tubuhnya saat mendapatkan ikan. Korban langsung jatuh ke laut dan terseret ombak hingga dinyatakan hilang. Tapi Alhamdulilah Selasa sore tubuh korban sudah kami temukan. Korban ditemukan sudah meninggal dunia,” tambah Kompol, Jeni Al Jauza.

“Ini juga bisa menjadi atensi bagi pemancing agar tidak memancing di kawasan tebing. Kalau tidak menguasai medan tentu ini sangat membahayakan keselamatan. Apalagi sekarang ombak sedang tinggi, hindari dulu memancing di kawasan tebing,” imbuhnya lagi.

Seperti diberitakan, satu dari tiga pemancing dilaporkan hilang terseret ombak saat memancing di kawasan tebing Pantai Poncomoyo, Desa Kandangan, Kecamatan Pesanggaran, Minggu (28/2/2021) pagi.

Dua hari setelah dinyatakan hilang, korban bernama Riyono ini akhirnya ditemukan dalam kondisi sudah meninggal dunia mengambang di tengah laut kawasan Pulau Bedil, Dusun Pancer, Kecamatan Pesanggaran pada Selasa (02/03/2021), sore. (man)