(Foto: Humas/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id - Pemkab Banyuwangi terus melakukan konsolidasi dengan berbagai stakeholder dalam penanganan pandemi Covid-19. Salah satunya dengan menggandeng kampus-kampus di Banyuwangi.
"Situasi memang sedang memprihatinkan. Semua terdampak pandemi. Insya Allah dengan kebersamaan semua pihak, kita bisa menghadapi pandemi ini,” ujar Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani dalam virtual meeting bersama pimpinan kampus di Banyuwangi awal pekan ini.
Virtual meeting bersama diikuti
oleh Rektor Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi Dr. Andang Subariyanto,
Rektor IAI Ibrahimy Genteng Dr. KH. Kholilurrahman, Rektor IAI Darussalam Dr.
KH. Munib Syafaat, Rektor STIKES Banyuwangi Dr. Soekardjo, Koordinator Direktur
PSDKAU Unair Banyuwangi Prof. Dr. H. Widi Hidayat, dan Wakil Direktur I Politeknik
Negeri Banyuwangi Dedy Hidayat Kusuma, S.T., M.Sc.
Selain itu, juga terdapat pimpinan
dari Universitas PGRI Banyuwangi, STIKOM PGRI Banyuwangi, Rektor Universitas
Bakti Indonesia Banyuwangi, STAI Blambangan, Politeknik Mas Ami Internasional
Banyuwangi, Akademi Kesehatan Rustida Glenmore, dan Institut Teknologi dan
Bisnis Muhammadiyah Banyuwangi.
Dalam kesempatan tersebut, Ipuk
meminta pihak kampus untuk turut mengambil peran penanganan covid-19, termasuk
pelaksanaan vaksinasi di Banyuwangi.
"Untuk mengatasi pandemi
Covid-19 ini, harus ada keterlibatan semua pihak. Termasuk juga pihak kampus.
Bagaimana bisa terlibat mengambil peran," ungkap Ipuk.
Keterlibatan tersebut, lanjut Ipuk,
bisa dalam bidang-bidang medis maupun non-medis untuk membantu proses
pelaksanaan vaksinasi.
“Misalnya mahasiswa STIKES semester
akhir bisa membantu proses pengawasan pasien isoman maupun di tempat isolasi
terpusat. Mereka juga bisa dilibatkan membantu pelaksanaan vaksinasi, misalnya
terkait pendataannya. Tentu ini akan meringankan kerja tim medis," ujar
Ipuk.
Penanganan non medis, Ipuk juga
berharap kampus beserta mahasiswanya terlibat dalam masalah sosialisasi dan
pengawasan protokol kesehatan di kalangan masyarakat. “Bisa saja edukasi pada
warga tentang covid 19 dan itu dimasukkan materi wajib selama KKN,” ujar
Ipuk.
Ipuk juga menjelaskan bahwa telah
melibatkan mahasiswa penerima beasiswa Banyuwangi Cerdas dalam pelaksanaan
vaksinasi di Banyuwangi. Mereka menjadi petugas entry data vaksinasi.
“Vaksinasi itu kan harus didata.
Selama ini, semuanya dilakukan oleh tim medis. Dengan dilibatkan mahasiswa, ini
sangat meringankan kerja tim medis. Sehingga tenaga medisnya bisa dikerahkan
untuk menjadi tenaga vaksinasi semua. Jadi, lebih optimal," imbuh Ipuk.
Tawaran dari Bupati Ipuk tersebut
langsung disambut antusias oleh para pimpinan perguruan tinggi tersebut. Salah
satunya dari Rektor Untag Banyuwangi Andang Subariyanto.
"Kami mengapresiasi inisiatif
dari ibu bupati. Kami dengan senang hati bisa bersinergi dengan Pemkab
Banyuwangi untuk bersama-sama menanggulangi pandemi ini. Kami ajak mahasiswa
kami untuk banyak terlibat," ujar Andang.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Wakil Direktur I Politeknik Negeri Banyuwangi Dedy Hidayat Kusuma. "Kami siap untuk mengerahkan mahasiswa kami sebagai relawan jika memang dibutuhkan dalam program-program Pemkab Banyuwangi," tegasnya. (Humas/bwi)