IRT di Banyuwangi Ditemukan Membusuk di Rumahnya, Putranya Terbaring Lemas di SebelahnyaPolsek Kota Banyuwangi

IRT di Banyuwangi Ditemukan Membusuk di Rumahnya, Putranya Terbaring Lemas di Sebelahnya

Petugas mengevakuasi jasad IRT di Banyuwangi. (Foto: Istimewa)

KabarBanyuwangi.co.id – Seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) di Jalan Raung RT 4, RW 3, Kelurahan Singotrunan, Banyuwangi, berinisial SK (64), ditemukan meninggal dunia di rumahnya dalam kondisi membusuk, Minggu (24/3/2024).

Ironisnya, di samping jasad korban terbaring sang putra, DA (32), yang mengalami keterbelakangan mental. DA ditemukan dalam keadaan lemas dan kelaparan, diduga karena tidak makan selama berhari-hari.

Menurut Ketua RT setempat, Ainur Rofiq, korban kesehariannya berdagang di Pasar Blambangan. Beberapa hari terakhir, korban tidak terlihat beraktivitas seperti biasa.

Baca Juga :

"Awalnya warga tidak curiga, karena korban memang sering mengeluh sakit kepala," ungkap Rofiq kepada wartawan.

Kecurigaan muncul ketika rekan korban di pasar, Luluk tak dapat menghubunginya. Luluk kemudian mendatangi rumah korban, kondisinya terkunci, saat dipanggil pun korban tak merespon.

"Saat datang itu tercium bau busuk menyengat. Terus Bu Luluk curiga terjadi apa-apa jadi dia melapor ke warga," kata Rofiq.

Setelahnya warga pun mendobrak pintu rumah korban dan menemukan jasad IRT itu sudah membusuk. Di sebelahnya, putranya terbaring lemah.

Insiden ini kemudian dilaporkan ke polisi. Jasad korban dievakuasi oleh petugas dari Polsek Banyuwangi dan tim Medis RSUD Blambangan sekira pukul 11.00 WIB.

Kapolsek Banyuwangi, AKP Kusmin memperkirakan korban meninggal lebih dari 4 hari. Sebab, saat pertama ditemukan, kondisinya sudah membusuk.

"Kemungkinan sudah lebih dari 4 hari, karena kulitnya sudah mengelupas dan dipenuhi belatung," kata Kusmin usai melakukan evakuasi.

Berdasarkan keterangan saksi, lanjut Kusmin, sebelum meninggal korban mengeluh migrain. Diduga itu yang menjadi pemicu korban meninggal dunia.

"Korban diketahui memiliki penyakit maag akut. Beberapa warga juga sempat dikeluhi bahwa korban sering migrain," terangnya.

Kusmin menyebut korban hanya tinggal berdua dengan putranya di rumah tersebut. Putranya mengalami keterbelakangan mental dan hanya bisa berbaring.

"Jadi saat ditemukan kondisi putra korban juga lemas. Kemungkinan sudah berhari-hari tidak makan," ungkapnya.

Jenazah korban kemudian dibawa ke RSUD Blambangan untuk penanganan lebih lanjut. Anaknya pun turut dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis. "Putra korban juga dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan medis," tandasnya. (fat)