Irwan Setiawan anggota DPR Jatim (peci hitam) bertemu konstituen di Banyuwangi. (Foto: Istimewa)
KabarBanyuwangi.co.id - Irwan Setiawan, anggota DPRD Jawa Timur periode 2009-2014 dan periode 2014-2019 mengapresiasi rencana pembangunan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi yang fokus untuk membangun infrastruktur.
“Perbaikan infrastuktur harus ada percepatan dan harus segera tuntas karena hal itu yang menjadi harapan masyarakat. Jika banyak jalan yang rusak maka akan berdampak pada perekonomian masyarakat,” ujar Irwan setiawan, Selasa (21/2/2023).
“Jangan sampai ada lagi peristiwa, ada jalan ditanami
pohon pisang. Belum lagi banjir jika musim hujan,” imbuh pria yang akrab disapa
Kang Irwan.
Saat sambang ke Banyuwangi pada hari Minggu dan Senin
(19-20/2/2023), Kang Irwan mengaku sangat mengapresiasi rencana Bupati
Banyuwangi dan jajaran untuk fokus membangun infrastruktur jalan pada tahun
2023.
Menurutnya, semua harus dipastikan berjalan dengan baik
terbangunnya jalan poros antar kecamatan utama yang akan dibangun ada di 62
titik dengan pembanguan ruas jalan sepanjang 222,1 kilometer. Dan juga harus
ada percepatan pembangunan infrastruktur.
“Itu sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Banyuwangi yang
melesat. Setelah tercatat minus 3,58 persen pada 2020 karena tergerus pandemi,
tahun 2021 tumbuh menjadi 4,08 persen,” jelas pria yang juga menjadi Ketua DPW
PKS Jawa Timur tersebut.
Dia menyebut, pertumbuhan ekonomi yang tinggi, harus
diimbangi dengan pembangunan infrastruktur agar tidak terjadi gap antar daerah
pedesaan dan perkotaan.
“Dengan infrastruktur yang semakin baik, mobilitas akan
semakin cepat. Tentunya akan berdampak kepada kondisi ekonomi masyarakat yang
semakin baik pula,” jelas Kang Irwan.
Sementara, berdasarkan data BPS, kemiskinan di Banyuwangi
pada 2022 berkurang dari 8,07 persen menjadi 7,51 persen. Ini merupakan capaian
angka kemiskinan terendah dalam sejarah Banyuwangi. Hal itu juga diiringi
dengan penurunan angka pengangguran terbuka yang tersisa 5,26 persen pada 2022.
Kang Irwan melanjutkan, penurunan angka kemiskinan ini
dinilainya sangat baik dan harus terus menjadi agenda utama. Dengan adanya
pembangunan infrastruktur jalan, geliat ekonomi di pedesaan harapannya akan
semakin terasa. Selain itu, pembangunan sumber daya manusia diharapkan juga
akan semakin meningkat.
“Tentunya, Banyuwangi tidak hanya semakin dikenal tapi
harapannya bisa menjadi pusat pertumbuhan baru Jawa Timur,” tutur Kang Irwan.
Terakhir, Irwan juga menyoroti Indeks Pembangunan Manusia
(IPM) Banyuwangi yang telah mengalami peningkatan. Pada 2020 berada dinilai
70,62 dan meningkat cukup signifikan pada 2022. Bahkan tercatat sebagai
peningkatan tertinggi di Jawa Timur, pada angka 71,94.
“Capaian IPM Banyuwangi ini sangat bagus. Capaian IPM
yang tinggi ini ditandai dengan meningkatnya usia harapan hidup dari 70,72
menjadi 71,06. Juga meningkatnya Indikator harapan lama sekolah dari 13,10
menjadi 13,11. Serta meningkatnya indikator rata-rata lama sekolah dari 7,66
dari sebelumnya hanya 7,42,” papar pria yang biasa disapa Kang Irwan itu.
“Pembangunan berbasis desa juga harus terus ditingkatkan.
Tak hanya secara formalitas tapi benar benar harus terealisir,” imbuhnya.
Kang Irwan menjelaskan, prestasi pembangunan desa di
Banyuwangi pada Tahun 2022 cukup bagus. Dimana, sudah bebas dari status desa
berkembang.
Menurut Kementrian Desa, semua desa di Banyuwangi sudah
naik status menjadi desa kategori maju dan mandiri. Bahkan, dua desa di Banyuwangi
masuk dalam 10 besar nasional desa terbaik, desa dengan Indeks Desa Membangun
(IDM) tertinggi di Indonesia.
“Semoga ini semua harus dijaga jangan sampai hanya formalitas saja tapi harus real. Sinergi dan kolaborasi harus terus ditingkatkan,” pungkas Kang Irwan. (red)