(Foto: humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id - Sambut kebijakan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani kepada camat, kepala desa, dan lurah, untuk memfasilitasi dan mendukung pasar takjil, banyak pasar takjil yang digelar di berbagai tempat di seluruh wilayah Banyuwangi.
Mulai hari pertama puasa, pasar-pasar takjil digelar di berbagai desa dan kelurahan di Banyuwangi. Aneka makanan dijual di berbagai pasar takjil tersebut yang dikemas dalam ‘’Ramadhan Street Food Festival’’
“Ini momentum untuk menumbuhkan
ekonomi kerakyatan, khususnya di sektor kuliner. Mudah-mudahan pasar takjil
Ramadan ini bisa mendukung pertumbuhan ekonomi di Banyuwangi,” kata Ipuk saat
membuka Ramadan Street Food Festival di jalan Letjen Sutoyo, Kecamatan
Banyuwangi, Kamis (23/3/2023).
“Ini juga upaya melestarikan
produk kuliner lokal. Selain menumbuhkan ekonomi, kita juga kembangkan kuliner
khas Banyuwangi agar tidak punah. Makanya, yang dijajakan di sini kita utamakan
kue dan masakan khas Banyuwangi,” imbuh Ipuk.
Di Jalan Sutoyo beraneka kuliner disajikan di pasar takjil, mulai makanan khas Banyuwangi, seperti kopyor roti dan pisang precet, hingga minuman dan makanan kekinian juga tersedia. Masyarakat dapat dengan mudah mencari makanan-makanan favorit pembatal puasa sembari jalan-jalan menunggu waktu berbuka.
(Foto: humas/kab/bwi)
Ada 280 pedagang yang membuka
lapak di ruas jalan tersebut. Mereka menjual aneka makanan serta minuman yang
biasa disediakan untuk takjil. Mulai makanan ringan seperti kolak, patola,
hingga aneka makanan berat.
Selain di Jalan Letjen Sutoyo,
pasar takjil juga digelar di kawasan Banyuwangi kota seperti di Terminal
Pariwisata Terpadu, Kelurahan Karangrejo, dan beberapa titik lainnya.
Seperti di Terminal Pariwisata
Terpadu, Kelurahan Sobo, tidak hanya menggelar pasar takjil di tempat tersebut
juga digelar pertunjukan kesenian budaya.
"Kami juga menggelar berbagai lomba untuk menarik minat masyarakat," kata Lurah Sobo, Yudi, pada Bupati Ipuk melalui sambungan virtual, saat pembukaan Banyuwangi Ramadhan Street Food Festival.
Sementara di Kecamatan Rogojampi
pasar takjil digelar di depan Masjid Baiturrahman, Kecamatan Rogojampi. Ini
merupakan salah satu lokasi, dari total 5 pasar takjil yang digelar di
Kecamatan Rogojampi.
"Terdapat lima titik pasar
takjil yang digelar di Rogojampi. Kami bekerjasama dengan Kapolsek dan kepala
desa untuk memfasilitasi pasar takjil ini agar dilaksanakan secara tertib dan
aman," kata Camat Rogojampi, Hartono.
Bupati Ipuk menambahkan, pasar
takjil Ramadan ini menjadi bagian dari upaya pengendalian inflasi daerah.
Sekaligus media merajut harmoni dalam masyrakat.
“Di pasar takjil masyarakat yang
membutuhkan makanan dapat bertemu dengan para pedagang. Sehingga antara supply
dan demand bisa terjaga. Harapannya lewat kegiatan ini inflasi selama Ramadhan
bisa terus terjaga,” harap Ipuk.
Dalam kesempatan itu, Ipuk menyempatkan menyapa secara virtual para pedagang pasar takjil di lokasi lain.
(Foto: humas/kab/bwi)
Ipuk berpesan agar para camat,
kepala desa, dan lurah memastikan pelaksanaan pasar takjil di wilayahnya
berjalan tertib.
“Atur dengan baik. Pastikan
makanannya bersih dan sehat. Juga kontrol ketertiban dan kebersihannya. Jangan
sampai acaranya lancar, tapi menimbulkan sampah dimana-mana,” kata Ipuk.
Selain itu, Ipuk juga meminta
agar dinas terkait memanfaatkan momentum pasar takjil ini untuk jemput bola
pelayanan publik.
“Dispenduk capil bisa
berkoordinasi dengan para koordinator wilayah, untuk keliling melayani adminduk
ke titik-titik pasar takjil. Jadi tidak hanya menyajikan kuliner, pasar takjil
juga menjadi pusat layanan warga,” ungkap Ipuk.
Dalam momen tersebut, Ipuk juga
menekankan kepada seluruh pedagang agar selalu menjaga kualitas dan higienitas
produknya. “Kualitas bahan, pengolahan hingga penyajian harus diperhatikan.
Pastikan kuliner yang dijual aman dan sehat,” pesan Ipuk.
Untuk memastiklan hal tersebut, Laboratorium Kesehatan Daerah dan tium puskesmas di wilayah terdekat akan turun memeriksa keamanan pangan di berbagai lokasi pasar takjil. (humas/kab/bwi)