Kelompok Binaan PT BSI Jadi Konsultan Budidaya Maggot di AustraliaPT Bumi Suksesindo

Kelompok Binaan PT BSI Jadi Konsultan Budidaya Maggot di Australia

Aktivitas kelompok pembudidaya maggot PEGA di Desa Siliragung, Kecamatan Siliragung, Banyuwangi. (Foto : Istimewa)

KabarBanyuwangi.co.id - Kelompok pembudidaya maggot binaan PT Bumi Suksesindo (BSI), mendapatkan capaian gemilang. Mereka ditunjuk jadi konsultan budidaya larva jenis lalat Black Soldier Fly (BSF) di Australia

Kelompok pembudidaya maggot itu bernama Pemuda Etan Gladak Anyar (PEGA). Mereka beroperasi di Dusun Seloagung, Desa Siliragung, Kecamatan Siliragung, Banyuwangi.

"Kami diminta menjadi konsultan di Negeri Kanguru Australia dengan kontrak selama dua bulan dan tugas tersebut dapat kami selesaikan dalam sebulan,” ucap Ketua PEGA, Sundariyanto, Minggu (14/5/2023).

Baca Juga :

PEGA telah berbentuk Persekutuan Komanditer atau CV. Kelompok pembudidaya maggot ini merupakan dampingan PT BSI sejak tahun 2018 lalu.

Selama ini mereka memanfaatkan sampah rumah tangga, terbanyak mereka mengambil sampah dari perusahaan.

“Dengan memanfaatkan sampah organik, kami bukan hanya menghasilkan maggot, tapi juga pupuk cair organik dan pupuk kompos,” ungkapnya.

Maggot sangat aktif memakan sampah organik. Larva maggot dapat menjadi sumber protein yang baik untuk pakan unggas dan ikan. Harganya pun relatif murah.

“Bagi yang sudah merasakan manfaatnya, mereka akan lebih memilih maggot sebagai pakan ternak dari pada pakan konsentrat, selain harganya murah hasilnya maksimal. Dan itu terbukti dengan banyaknya peminat yang kini terus bertambah," ujar Sundriyanto.

Sundriyanto menceritakan awal mula membudidayakan maggot bersama rekan-rekannya. Itu setelah menemukan larva lalat di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di Pesanggaran.

Kemudian temuan ia coba mereka konsultasikan hingga akhirnya mereka mendapatkan pelatihan dari Comunity Development atau External Affairs PT BSI.

Ilmu yang mereka dapat dikembangkan untuk memulai budidaya maggot hingga sekarang. Berkat kesungguhan, kini PEGA sudah mampu menembus pasar maggot hingga keluar Jawa, salah satunya Kalimantan.

PEGA diketahui pula telah bekerjasama dengan Forum Komunikasi Lembaga Pelatihan Kerja dan Industri (FKLPKI) dan Balai Latihan Vokasi dan Produktivitas (BLVP) Banyuwangi, Sundariyanto Cs banyak diundang sebagai pembicara dalam kegiatan pelatihan.

“Saat ini kami juga melakukan pendampingan budidaya maggot di Desa Licin dan Kebondalem. Rencananya akan kita kembangkan di 14 desa lain, agar bisa membantu mengatasi masalah sampah sekaligus mampu menjadi sumber penghasilan baru bagi masyarakat,” bebernya. (red)