(Foto: Humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id – Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN)
mendukung pengembangan digitalisasi UMKM di Kabupaten Banyuwangi. Sebagai
bentuk dukungan tersebut, BSSN menggelar talkshow literasi digital
#SiberminBaPer langsung dari Hotel Dialoog, Banyuwangi, Kamis (7/10/2021).
Talkshow bertajuk ‘Kita dan UMKM Go Digital’ itu
menghadirkan Kepala BSSN Hinsa Siburian sebagai keynote speaker. Serta sejumlah
narasumber, yakni Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Direktur Keamanan Siber
dan Sandi Keuangan, Perdagangan Dan Pariwisata BSSN, Edit Prima; dan pelaku
usaha go digital Banyuwangi, Annisa Febby Chaurina. Talkshow yang disiarkan
live melalui streaming kanal Youtube BSSN dan Pemkab Banyuwangi tersebut
diikuti lebih dari 500 peserta.
Kepala BSSN Hinsa Siburian mengatakan, peluang ruang
digital sangat luas. Penggunaan media digital kini sudah menjadi keniscayaan
bagi para pelaku usaha, termasuk pelaku UMKM. Melalui media digital, semua
aktivitas bisnis bisa dijalankan dengan lebih cepat dan mudah.
Namun, adopsi teknologi pada sektor UMKM saat ini masih
memiliki tantangan, yakni rendahnya tingkat literasi digital. Hal inilah yang
menyebabkan rentannya UMKM mengalami serangan siber.
“Semakin tinggi tingkat pemanfaatan teknologi informasi
(TI) akan berbading lurus dengan risiko dan ancaman keamananannya. Maka pelaku
UMKM Banyuwangi harus membekali diri dengan pengetahuan tentang keamanan siber
agar bisa menjalankan bisnis secara nyaman dan aman,” kata Hinsa yang hadir
secara virtual dalam talkshow tersebut.
Talkshow #SiberminBaPeR diharapkan dapat memberikan
literasi dan membangun kepedulian masyarakat tentang berbagai risiko ketika
berinteraksi di ruang siber. Dengan demikian diharapkan muncul etika dan
perilaku aman dalam berselancar di ruang siber.
Sementara itu, Kepala Biro Hukum dan Komunikasi publik
BSSN, Christiyanto Noviantoro menambahkan, dalam pandangan BSSN, Banyuwangi
memiliki komitmen tinggi terhadap digitalisasi ekonomi, termasuk di sektor
UMKM.
"Inilah alasan kami pilih Banyuwangi sebagai lokus #SiberminBaPer kali ini. Kami ingin pastikan pertumbuhan UMKM Digital di sini juga diimbangi ilmu keamanan siber,” kata Christiyanto.
(Foto: Humas/kab/bwi)
Sementara itu, Bupati Ipuk Fiestiandani membeber berbagai
program daerah untuk mendorong pemulihan ekonomi. Salah satunya, Banyuwangi
memiliki program UMKM Naik Kelas untuk menggerakkan ekonomi arus bawah.
“Program ini banyak sekali turunannya, termasuk dari sisi digitalisasi UMKM,”
kata Ipuk.
Banyuwangi juga punya program ongkos kirim gratis produk
UMKM ke seluruh Indonesia, Warung Naik Kelas (Wenak) yang memberikan alat usaha
produktif bagi warung-warung kecil, pendampingan pengurusan izin usaha, hingga
pendampingan sertifikasi PIRT.
“Kami juga punya gerakan Hari Belanja ke Pasar dan UMKM
yang digelar setiap bulan di tanggal cantik. Gerakan ini mengajak seluruh ASN
dan karyawan BUMN/BUMD terlibat di dalamnya. Ini cara kami untuk menggerakkan
perekonomian arus bawah,” kata Ipuk.
Untuk mendigitalisasi UMKM, sebelum pandemi Banyuwangi
rutin menggelar pelatihan digital marketing bagi pelaku UMKM daerah. Tak kurang
dari 10 ribu UMKM dilatih go digital setiap tahunnya.
Namun di masa pandemi strategi digitalisasi UMKM digelar
dengan konsep yang berbeda. Di antaranya dengan menggelar program inkubasi
‘Jagoan Banyuwangi’ yang terdiri atas Jagoan Tani, Jagoan Bisnis, dan Jagoan
Digital.
“Jagoan Tani dan Jagoan Bisnis sudah kita gelar sebulan
lalu. Jagoan Digital akhir bulan ini dimulai. Masing-masing menjangkau ratusan
anak muda sesuai bidang usahanya masing-masing, yang syaratnya kemudian kita
bikin harus go digital,” ujarnya.
Berbagai program Pemkab Banyuwangi tersebut dirasakan
manfaatnya oleh UMKM. Salah satunya, Annisa Febby Churina. Pelaku kreatif di
dunia fesyen ini mengaku sangat terbantu dengan berbagai pelatihan yang digelar
pemkab.
“Saya pernah ikut digital marketing dan manajemen keuangan.
Ini sangat bermanfaat untuk pengembangan bisnis saya,” kata Annisa. (Humas/kab/bwi)