Suasana kunjungan keluarga warga binaan di Lapas Banyuwangi. (Foto: Istimewa)
KabarBanyuwangi.co.id - Lapas Kelas IIA Banyuwangi membuka
layanan kunjungan khusus Lebaran. Di momen ini keluarga dan kerabat warga
binaan untuk melepas rindu.
Warga binaan bersama keluarga memanfaatkannya momen ini
untuk saling mohon maaf dan bercengkrama. Bahkan tak sedikit dari mereka yang
melakukan sungkem di area kunjungan di gazebo dan Aula Sahardjo Lapas
Banyuwangi.
Salah seorang warga binaan, Budianto mengungkapkan rasa
syukur bisa bertemu dengan keluarganya di momen yang fitri.
"Ini momen yang sangat berharga bagi saya. Saya
meminta maaf kepada keluarga. Doakan saya agar bisa cepat bebas dan kembali ke
jalan yang benar," ujarnya dengan suara terbata-bata.
Misnati, ibu dari salah seorang warga binaan tak mampu
menahan perasaan haru dengan mata yang berkaca-kaca melihat anaknya harus
menjalani pembinaan di Lapas Banyuwangi.
"Sedih melihat dia di sini, tapi saya juga bahagia bisa bertemu. Kami saling memaafkan, dan saya berharap dia bisa belajar dari kesalahannya," tuturnya.
Kalapas Banyuwangi Mochamad Mukaffi memberikan
imbauan saat layanan kunjungan. (Foto: Istimewa)
Kalapas Banyuwangi, Mochamad Mukaffi mengatakan, kunjungan
tatap muka ini dibuka selama empat hari berturut-turut dengan dua sesi pada
momen Idul Fitri.
"Kunjungan dibagi dua sesi setiap harinya, pagi dan
siang, untuk memastikan semua keluarga bisa bertemu dengan lancar. Ini bagian
dari upaya kami untuk memulihkan hubungan sosial warga binaan dengan keluarga
mereka," jelasnya.
Menurutnya, jumlah pengunjung pada hari terakhir ini
meningkat dibandingkan hari-hari sebelumnya. Ia menduga karena banyak keuarga
yang baru bisa meluangkan waktu setelah berbagai agenda di kediaman
masing-masing.
"Semoga momen kebersamaan warga binaan dan keluarga
menjadi penyemangat baru bagi warga binaan untuk memperbaiki diri,"
ucapnya.
Mukaffi mengajak seluruh keluarga warga binaan untuk turut
mendukung program Lapas Banyuwangi dengan menghindari segala bentuk tindakan
yang tak sesuai aturan, dan tidak memberikan imbalan dalam bentuk apapun kepada
petugas
“Kami ingin menegaskan bahwa seluruh layanan di Lapas
Banyuwangi diberikan secara gratis, tanpa ada biaya yang harus dikeluarkan oleh
warga binaan maupun keluarganya,” tegasnya.
"Jika ada petugas yang meminta biaya untuk layanan
tertentu, itu tidak sesuai dengan kebijakan kami. Kami meminta kerja sama semua
pihak untuk segera melapor jika ada petugas yang meminta biaya. Ini penting
demi menjaga kredibilitas Lapas sebagai institusi yang melayani masyarakat,”
tambahnya.
Komitmen ini sejalan dengan moto Dirjen Pemasyarakatan
yakni “Pemasyarakatan Pasti Bermanfaat untuk Masyarakat”.
Dengan sinergi antara petugas, warga binaan, dan keluarga,
diharapkan Lapas Banyuwangi dapat menjadi lembaga pemasyarakatan yang bersih,
transparan, dan berintegritas.
“Mari bersama-sama wujudkan Lapas Banyuwangi yang bebas
dari pungli. Kami ingin warga binaan dan keluarganya merasa aman dan nyaman
tanpa khawatir ada praktik tidak benar,” pungkasnya. (fat)