Warga binaan hingga sipir Lapas Banyuwangi ikuti fashion show memeriahkan HUT Kemerdekaan RI Ke-77 dan Dharma Karya Dhika Ke-77. (Foto: Istimewa)
KabarBanyuwangi.co.id - Kesan seram seolah terhapus ketika
para narapidana mengikuti lomba fashion show yang digelar Lapas Kelas II-A
Banyuwangi, Rabu (10/8/2022). Mereka sangat antusias. Baik napi wanita maupun
pria berlenggak-lenggok di atas catwalk layaknya model papan atas.
Tak hanya para warga binaan, sipir hingga ibu-ibu Dharma
Wanita juga ikut memeriahkan lomba menyambut HUT Kemerdekaan RI Ke-77 dan Hari
Jadi Kementerian Hukum dan HAM atau Dharma Karya Dhika Ke-77 tersebut.
Kalapas Banyuwangi, Wahyu Indarto menyampaikan, lomba
fashion show ini mengusung tema "Kreativitas Tanpa Batas di Tempat Yang
Terbatas". Tema tersebut, kata Wahyu, memiliki makna bahwa Lapas Banyuwangi
membuka ruang seluas-luasnya bagi warga binaan untuk mengembangkan bakat yang
dimiliki.
“Lapas Banyuwangi tetap teguh dan bersemangat dalam
melaksanakan dan mendukung kegiatan positif warga binaan, meskipun dalam
keadaan yang serba terbatas," terangnya.
Acara tersebut terselenggara berkat dukungan dari
stakeholder serta masyarakat yang tergabung dalam Komunitas Designer Banyuwangi
(KDB). Sehingga kostum yang dikenakan para peserta berasal dari desainer lokal
Banyuwangi yang sudah banyak dikenal di kancah nasional. Diantaranya, Ocha
Laros Indonesia, Almira, Oktavian "dugongs", Isyam Samsi, Sanet
Sabintang, Bubu Ramadhan dan masih banyak lagi.
"Ada empat kategori yang kami lombakan, yaitu kategori petugas pria, petugas wanita dan dharma wanita, warga binaan pria dan warga binaan wanita. Dan ini sudah masuk babak final," imbuhnya.
Kalapas Banyuwangi, Wahyu Indarto beserta istri
ikut berlenggak-lenggok di atas catwalk. (Foto: Istimewa)
Pemkab Banyuwangi mengapresiasi kegiatan tersebut.
Karena dapat meningkatkan kreatifitas
dan bakat dari warga binaan.
“Kami sangat mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh
Lapas Banyuwangi. Jika kegiatan seperti ini digelar secara rutin, maka kami
yakin warga binaan akan senang dan terhindar dari kejenuhan," kata Dwi
Yanto, Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemkab Banyuwangi.
Selain itu, pihaknya juga mendorong agar Lapas Banyuwangi
segera melakukan kerja sama dengan Pemkab Banyuwangi dalam meningkatkan
kegiatan pendidikan.
"Kami mendorong penyelenggaraan program kejar paket
bagi warga binaan Lapas Banyuwangi. Agar nanti ketika telah dinyatakan bebas
dari masa penahanan, mereka punya kesetaraan pendidikan lebih tinggi
dibandingkan sebelumnya mereka masuk Lapas," pungkasnya. (fat)