(Foto: Humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id -
Kabupaten Banyuwangi telah menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan
(Musrenbang) menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun
2021-2026. RPJMD tersebut nantinya menjadi elemen vital dalam pembangunan
Kabupaten Banyuwangi lima tahun ke depan.
Musrenbang yang digelar pada 17
Juni 2021 ini diikuti berbagai unsur masyarakat. Jajaran forpimda, kepala OPD,
Kepala Desa/Lurah, perwakilan ormas, LSM, PKK, akademisi dan instansi vertikal
dihadirkan untuk mendapatkan masukan arah pembangunan Banyuwangi lima tahun ke
depan.
Bupati Banyuwangi Ipuk
Fiestiandani menjelaskan bahwa pembangunan di tengah situasi pandemi ini
banyak tantangannya. Pandemi Covid-19 berdampak pada anjloknya ekonomi di
berbagai belahan dunia, kemiskinan dan pengangguran meningkat. Daya beli
menurun, dan hampir seluruh sektor mengalami penurunan signifikan.
"Tak hanya itu,
pendapatan negara yang menurun berdampak pada menurunnya dana transfer ke
daerah. Di tengah pendapatan daerah yang menurun, pemkab masih harus melakukan
refocusing anggaran, sementara kebutuhan masyarakat semakin meningkat,"
jelas Ipuk.
Untuk menghadapi
tantangan tersebut, Ipuk menyebut lima strategi yang akan ditempuh pemerintah.
Pertama, melakukan recovery lebih cepat dan upaya antisipasi membangun sistem
yang lebih baik lagi. Kedua, pemulihan ekonomi yang tepat, dengan program yang
dapat dieksekusi dengan cepat dan tepat.
"Program pemulihan
ekonomi yang sudah kita lakukan seperti bantuan alat usaha gratis untuk warga,
program Warung Naik Kelas, pelatihan transformasi digital, transformasi
teknologi dalam penerapan produksi bagi UMKM; hingga kerjasama dengan PT. POS
Indonesia dalam program Ongkir Gratis bagi UMKM," kata Ipuk.
Ketiga, lanjut dia, adalah menekan rantai pemutusan virus Covid-19. Keempat adalah penguatan program padat karya untuk menampung tenaga kerja yang sangat banyak. Kelima adalah pelaksanaan konsep berbagi beban, sharing the pain antara pemerintah, perbankan, dan pelaku usaha bersedia memikul beban, bergotong-royong menanggung risiko secara proporsional dan dilaksanakan dengan kehati-hatian.
Dalam kesempatan itu,
Ipuk juga menjelaskan basis ekonomi Banyuwangi lima tahun ke depan. Yakni
penguatan UMKM, sebagai sarana nilai tambah dari hasil pertanian dan diharapkan
mampu mengungkit pariwisata. Kedua, pertanian meliputi pertanian tanaman
pangan, perikanan, dan kelautan, kehutanan, perkebunan, dan hortikultura.
"Ketiga, adalah
pemulihan pariwisata, melalui penguatan promosi dan pengembangan destinasi
wisata alam dan budaya dengan segala kelhasannya di Banyuwangi," kata
Ipuk.
Sementara itu, Plt.
Kepala Bappeda Pemprov Jatim Bobby Sumarsono yang turut hadir secara virtual
mengatakan, RPJMD yang akan disusun dalam Musrenbang tersebut harus sinkron
dengan apa yang menjadi rencana pembangunan nasional dan provinsi.
“RPJMD hendaknya juga mengedepankan prinsip yang mendorong keserasian dan efisiensi sumber pendanaan daerah,” kata Bobby. (Humas/kab/bwi)