
(Foto: humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id – Kabupaten Banyuwangi telah resmi ditunjuk pemerintah pusat menjadi lokus pilot project digitalisasi program perlindungan sosial (perlinsos) nasional yang menjadi mandat dari Presiden Prabowo kepada Menteri Sosial dan Komite Percepatan Transformasi Digital Pemerintah (KPTDP) untuk meningkatkan ketepatsasaran bantuan sosial.
“Tiga pesan kunci Presiden kepada kepada Menteri Sosial: Pemanfaatan Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN), Sekolah Rakyat, dan Bantuan Sosial Tepat Sasaran.” kata Andy Kurniawan, Tenaga Ahli Menteri Sosial.
Sejumlah persiapan dilakukan,
salah satunya melatih ratusan agen perlinsos untuk dapat memahami penggunaan
portal perlinsos. Digitalisasi Perlinsos dirancang dengan tujuan agar bansos
lebih tepat sasaran dan lebih akurat.
Dalam Portal Perlinsos masyarakat
bisa mendaftar mandiri ke program ini baik melalui HP sendiri atau dibantu oleh
gabungan Pendamping PKH dan TKSK yang tergabung dalam agen perlinsos.
“Sistem ini dirancang agar
memudahkan masyarakat dalam mendaftar program bantuan sosial dan agen perlinsos
dalam membantu pendaftaran masyarakat yang membutuhkan pendampingan” kata
Andy.
Agen Perlinsos tediri dari 167
Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) dan 25 tenaga sosial kesejahteraan
kecamatan (TKSK) dilatih intensif oleh tim Gugus Tugas KPTDP. Bimtek Training
Of Trainer (TOT) tersebut dilakukan selama tiga hari di Banyuwangi (9 – 11
September 2025).
“Kita intensifkan pendampingan ke
pendamping PKH, TKSK, tim Resolution Center Kab. Banyuwangi. Karena rencana
pendaftaran untuk masyarakat Banyuwangi nanti di akhir September. Jadi kita
lakukan mulai persiapkan dari sekarang,” kata Fathur Rahman Utomo, Dewan
Ekonomi Nasional.
“Dan perlu diketahui, pendaftaran
ini untuk bansos tahun depan 2026. Kalau tahun 2025 penetapan KPM akan masih
menggunakan metode yang saat ini berlaku, tidak berubah,” imbuhnya.
Fathur menambahkan proses pilot
project ini terdiri dari empat tahap mulai dari proses masyarakat mendaftarkan
diri, proses seleksi, pemberitahuan hasil, sampai melakukan sanggahan bila ada
warga yang menyanggah.
Salah satu proses penting dalam
pilot project ini adalah fase seleksi dimana para pakar kemiskinan akan
merumuskan formulasi kriteria kelayakan berdasarkan data-data kementerian dan
lembaga lain yang tergabung untuk menguatkan DTSEN.
”Selain Portal Perlinsos
memudahkan pendaftaran, Bapak/Ibu agen perlinsos tidak perlu berusaha
menjelaskan alasan kenapa pendaftar nanti diterima atau ditolak,” ujar Rahmat
Danu Andika, Principal Govtech Expert, Dewan Ekonomi Nasional.
“Bapak/Ibu cukup fokus pada
registrasi saja, kelayakan akan ditentukan oleh sistem yang formulanya dibantu
oleh para pakar kemiskinan, yang nantinya akan dievaluasi secara bertahap”
imbuhnya.
Salah satu pendamping PKH yang
mengikuti bimtek, Tanti dari Kecamatan Glagah mengatakan bahwa program ini
sangat mudah diakses dan memudahkan masyarakat serta pendamping.
“Pendaftaran cukup satu – dua
menit, warga sudah bisa mendaftar. Nanti tinggal menunggu hasilnya sekitar satu
bulan,” kata Tanti.
Kemudian pada tahap pemberitahuan
hasil, pendaftar program bansos kemudian akan mendapatkan notifikasi diterima
atau tidaknya sebagai penerima bansos melalui Portal Perlinsos berikut alasan
kenapa tidak menerima.
Bagi warga yang dinyatakan tidak
layak menerima, akan diberi kesempatan untuk menyanggah. “Kami memberikan
kesempatan untuk menyanggah. Sudah kami atur di program ini,” tambah
Andika.
Sementara Bupati Banyuwangi Ipuk
Fiestiandani mengatakan Pemkab Banyuwangi siap mendukung semua persiapan
pelaksanaan Pilot Project program Digitalisasi Bansos di Banyuwangi. Termasuk
menggerakkan petugas sebagai agen untuk mendampingi warga yang tidak memiliki
akses.
“Kami bersepakat agen tidak hanya pendamping dari PKH dan TKSK, namun kader Dasa Wisma hingga operator desa juga akan kami latih sebagai agen bagi warga yang tidak mendaftar mandiri. Jadi warga tidak perlu bingung mencari siapa pendamping PKH di wilayahnya, namun bisa langsung ke desa,” kata Ipuk. (humas/kab/bwi)