Menu Halal Bihalal, Ketupat Opor Ayam dan Ayam Kesrut Kecombrang. (Foto: Istimewa)
KabarBanyuwangi.co.id - Memasuki bulan Suci Ramadhan, banyak komunitas, kantor, instansi, alumni sekolah dan keluarga besar menggelar acara Buka Puasa Bersama. Meskpun suasana pandemi, banyak Cafe, Restoran dan Rumah makan menawarkan menu menarik. Tentu pelaksanaannya tetap mematuhi protokol kesehatan.
“Selama Ramadhan, cafe tidak buka setiap hari, hanya melayani pemesanan untuk rombongan,” ungkap Puji Astutik owner Cafe Duren Dukuh kepada KabarBanyuwangi.co.id, Sabtu (16/4/2021).
“Menu yang dimasak juga sesuai dengan keinginan pembeli,
seperti menu tradisional dan masakan rumahan. Kalau rombongan menu Cafe Duren
Dukung yang paling disuka itu Ayam Kesrut Kecombrang, katanya segear dan
kecutnya pas,” imbuh Puji Astutik.
Cafe Duren Dukuh merupakan salah satu pilihan wisata
kuliner unik di Banyuwangi. Cafe dengan luas lahan setengah hektar ini,
berlokasi di Dusun Dukuh, Desa/Kecamatan Glagah, tepatnya di belakang Mapolsek
Glagah, Banyuwangi, atau jalan menuju Gunung Ijen.
Berbagai fasilitas menarik ditawarkan seperti spot foto
instagramable, karaoke, Camping Ground, tempat bermain anak, hall berukuran
besar yang bisa menampung ratusan pengunjung, serta beberapa gazebo hingga
tempat ibadah.
“Kami ada hall besar, sedang, sejumlah gazebo dan ruang
terbuka yang luas. Apabila Buka Bersama dilanjut dengan pertemuan dan acara
keagamaan, tempat kami paling siap. Menu-menu kue tradisional dan takjil, juga
menjadi daya tarik pengunjung. Umumnya mereka ingin bernostalgian, dengan
makanan dan kue-kue tradisional,” tambah Puji Astutik.
Keterangan Gambar : Minuman
dan jajan khas sebagai takjil Buka Puasa yang ditawarkan Cafe Duren Dukuh, Glagah. (Foto: Istimewa)
Selain menyiapkan untuk pesanan buka bersama, Cafe Duren
Dukuh juga sedang merancang konsep Halal Bihalal dengan makanan khas Ketupat
Opor. Selain Halal Bihalal, juga disiapkan hiburan live musik.
“Ini sengaja kami tawarkan lebih awal, agar pemesan lebih
siap dan kami bisa mengatur jadwalnya. Sebelum corona banyak rombongan yang
menggelar acara di sini, seperti reuni sekolah dan reuni keluarga. Sehari bisa
dua rombongan bergantian, mulai siang hingga malam,” pungkas Puji Astutik.
(sen)