(Foto: humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id – Bertepatan dengan peringatan Hari Santri Nasional, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyalurkan insentif terhadap 14.241 guru ngaji.
Insentif tersebut diserahkan Ipuk saat Upacara Hari Santri Nasional, di Halaman Kantor Bupati Banyuwangi, yang dihadiri ribuan santri dan guru ngaji, Rabu (22/10/2025).
Tahun ini dialokasikan sekitar Rp
9,96 miliar untuk insentif guru ngaji. Pemkab Banyuwangi telah memberikan
insentif guru ngaji sejak 2011.
Ipuk mengatakan guru ngaji
merupakan ujung tombak pembelajaran Al-Qur'an, pendidikan, serta pengembangan
karakter dan menanamkan akhlak mulia anak bangsa.
"Dengan nilai-nilai religius
yang masih sangat kental di Indonesia, guru ngaji tidak hanya pendidik namun
juga menjadi tauladan anak-anak,” kata Ipuk.
“Mereka berperan besar
mengembangkan karakter serta akhlak anak-anak yang kelak menjadi tulang
punggung bangsa ini, " tambah Ipuk.
Ipuk berterima kasih atas dedikasi
para guru ngaji yang telah tetap istiqamah membimbing anak-anak dengan
keikhlasan.
“Pengabdian Bapak dan Ibu
merupakan amal jariyah yang tak ternilai. Insentif ini tidak sebanding dengan
perjuangan dan keihklasan para guru ngaji,” tutur Ipuk.
Selain guru ngaji, setiap tahun
Pemkab juga memberikan insentif kepada guru rohani semua agama pengajar lembaga
pendidikan non formal.
Seperti sekolah minggu di gereja
dan sebagainya, meliputi guru agama Hindu, Buddha, Kristen, Katolik dan
Konghucu.
Salah satu guru ngaji Lailatul
Muawanah daari TPQ Darul Gufron, Kelurahan Kertosari, Banyuwangi, bersyukur
mendapat insentif.
"Insentif ini menjadi bentuk
penghargaan pemerintah daerah kepada kami para guru ngaji. Alhamdulillah
semakin memotivasi kami untuk terus mengajar dengan penuh semangat dan ikhlas,”
ungkap Lailatul.
Hal yang sama juga disampaikan
Ustadzah Marhamah, dari Desa Bulusari, Kecamatan Kalipuro.
“Alhamdulillah, ini menjadi
motivasi kami. Semoga berkah untuk daerah ini dan seluruh pemimpin
Banyuwangi,” jelas Marhamah.
Kepala Bagian Kesejahteraan
Masyarakat (Kesra) Yusdi Irawan mengatakan penerima insentif pada 2025 sebanyak
14.241 orang guru ngaji. Jumlah ini meningkat dari tahun 2024 yang sebanyak
14.119.
"Setiap tahun kami melakukan
verifikasi penerima guru ngaji, baik untuk memasukkan guru-guru baru yang belum
terdata maupun mengeluarkan guru ngaji yang sudah wafat,” urai Yusdi.
“Untuk kriteria guru ngaji yang
mendapatkan insentif, mereka yang mengajar minimal 10 anak didik. Penerimaannya
bisa langsung diambil masing-masing oleh para guru ngaji ke bank yang
ditunjuk," tambah Yusdi.
Selain menyalurkan insentif guru
ngaji, di upacara peringatan Hari Santri juga diberikan penghargaan pada
pemenang Festival Anak Sholeh.
Turut hadir Forpimda Banyuwangi di antaranya Kapolresta Kombes Pol. Rama Samtama Putra, Wakil Bupati Mujiono dan Perwakilan Dandim 0825 dan Danlanal Banyuwangi, serta Ketua MUI Kyai H. Muhaimin Asmuni. (humas/kab/bwi)