Bupati Ipuk saat menijau ibu yang baru melahirkan dan mengunjungi warga sakit di Sukamade. (Foto: humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id –
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani kembali menjalani program Bupati Ngantor di
Desa (Bunga Desa), pada Selasa – Rabu (14/6/2023). Kali ini Ipuk ngantor di desa
ujung selatan Banyuwangi, Desa Kandangan, Kecamatan Pesanggaran.
Karena waktu tempuh cukup
panjang menuju ke sana, Ipuk menginap terlebih dulu. Ipuk bermalam di Dusun
Sukamade, Desa Sarongan yang yang terletak di kawasan Taman Nasional
Merubetiri, yang bersebelahan dengan Desa Kandangan.
“Karena desanya bersebelahan
saya sempatkan pula menengok Ibu Yunita di Sukamade, dia baru saja melahirkan
di rumah yang beritanya sempat viral beberapa waktu lalu. Saya menginap di
Sukamade,” jelas Ipuk.
Dari kota Banyuwangi
dibutuhkan waktu sekitar 4 jam lebih untuk menuju Sukamade ini. Dari pusat
desa, perjalanan ke Sukamade harus ditempuh dua jam lebih. Melewati kawasan
hutan Taman Nasional Merubetiri dengan kontur jalan berbatu dan menanjak.
"Cukup luar biasa
medannya, dan harus menyeberang tiga sungai. Jadi memang dibutuhkan kendaraan
khusus untuk menuju ke dusun ini," kata Ipuk. Kendaraan yang digunakan di
track menuju Sukamade harus menggunakan kendaraan jenis double gardan, seperti
4x4, Jeep, double cabin, dan sejenisnya.
Itulah yang membuat Ipuk
memberikan bantuan ambulan jenis triton untuk menunjang fasilitas kesehatan di
desa ini, utamanya untuk kebutuhan layanan kesehatan ibu hamil di Rumah
Bersalin Puskesmas Pembantu (Pustu) Sarongan.
Rumah Bersalin Pustu
Sarongan itu diresmikan pada 2022 lalu. Sebelum ada Rumah Bersalin itu
fasilitas kesehatan untuk ibu hamil utamanya yang beresiko tinggi belum lengkap
di desa ini. Ibu hamil beresiko tinggi harus dirujuk ke RSUD Genteng yang
lokasinya sekitar 50 km dari Desa Sarongan.
Berangkat dari kondisi
itulah, Rumah Bersalin ini dibangun di Desa Sarongan, yang bisa mencakup Desa
Kandangan dan desa-desa di sekitarnya. Rumah Bersalin ini memiliki fasilitas
ruang nifas, ruang bersalin, ruang bayi, ruang KIA, ruang periksa, inkubator,
USG, dan fasilitas lainnya.
"Ambulan ini untuk
mendukung layanan kesehatan di Rumah Bersalin yang sudah didirikan di Desa
Sarongan," kata Ipuk.
Apalagi sempat terjadi ibu
hamil dari Dusun Sukamade harus diantarkan menggunakan Jeep milik warga menuju
Rumah Bersalin. Ibu tersebut adalah Yunita Astriana (32). Sebelumnya hari
perkiraan lahir (HPL) anak ketiga Astri maju satu hari dari tanggal HPL. Astri
dibawa ke Rumah Bersalin dengan diantar menggunakan Jeep milik warga, dan
akhirnya Astri melahirkan di Rumah Bersalin.
Saat menginap di Dusun
Sukamade, Ipuk menyempatkan mengunjungi Astri di rumahnya. "Alhamdulilah
ibu dan anaknya sehat," kata Ipuk.
Selain untuk warga Sarongan,
ambulan tersebut juga bisa dimanfaatkan warga desa sekitar. Khusus untuk ibu
hamil, warga bisa menghubungi petugas ambulan tiga hari sebelum prakiraan
kelahiran atau saat ada gejala akan melahirkan
“Saat ini, Pemkab juga akan melengkapi 30 puskesmas dengan USG untuk memantau kehamilan para ibu. Secara rutin, juga kami datangkan dokter ahli kandungan untuk memeriksa pasien di Puskesmas. Semoga para ibu hamil dan memiliki balita terus diberi kesehatan sehingga bisa terhindar dari risiko-risiko," tuturnya. (humas/kab/bwi)