Nilai Ekspor Komoditi Banyuwangi Tembus 320 Juta Dolar AS, Anjlok Dibanding Tahun SebelumnyaDiskopumdag Banyuwangi

Nilai Ekspor Komoditi Banyuwangi Tembus 320 Juta Dolar AS, Anjlok Dibanding Tahun Sebelumnya

Kepala Diskopumdag Banyuwangi, Nanin Oktaviatie. (Foto: Fattahur/Dok)

KabarBanyuwangi.co.id - Nilai ekspor beberapa komoditi asal Banyuwangi ke sejumlah negara di tahun 2022 menembus 320 juta dolar Amerika Serikat (USD) atau sekitar 4,9 triliun rupiah.

Namun angka tersebut merosot dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 846 juta dolar Amerika Serikat (USD) atau sekitar 13 triliun rupiah.

Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, dan Perdagangan (Diskopumdag) Banyuwangi, Nanin Oktaviatie menyampaikan, sejumlah komoditas ekspor di antaranya sarden, ikan hias, olahan sidat, rempah-rempah, jahe segar, kapuk, pakan ikan, serabut kelapa, perahu karet hingga kayu olahan.

Baca Juga :

Komoditi asal Banyuwangi itu diekspor ke sejumlah belahan dunia mulai dari Asia, Eropa, Australia, hingga Amerika.

"Ekspor kita sudah ke empat benua. Untuk negara tujuannya meliputi Korea Selatan, Inggris, Spanyol, Italia, Jepang, Brazil, Cina, Turki, sampai Nigeria," kata Nanin, Kamis (22/12/2022).

Ekspor komoditas Banyuwangi dikirim melalui Instansi Penerbit Surat Keterangan Asal (IPSKA) dan non IPSKA. Komoditi yang dikirim melalui IPSKA lebih banyak dari Pemkab Banyuwangi. Nilai ekspor melalui IPSKA mencapai 102 juta dolar Amerika Serikat (AS).

Sedangkan non IPSKA dikirim langsung oleh perusahaan yang perizinannya diurus di luar daerah. Non IPSKA menyumbang 218 juta dolar AS. "Nilai ekspor komoditas tersebut tercatat di kami sejak Januari sampai Oktober 2022. Totalnya mencapai 320 juta dolar AS," kata Nanin.

Jika dibandingkan tahun 2021 di periode yang sama, nilai ekspor komoditi di Banyuwangi menyentuh angka 846 juta dolar AS atau sekitar 13 triliun rupiah.

Rinciannya, IPSKA menyumbang 94 juta dolar AS. Sedangkan non IPSKA tembus hingga 752 juta dolar AS. Jika ditotal, tahun 2021 lebih besar dibanding capaian di tahun 2022.

"Jika dilihat dari nilai ekspor melalui IPSKA Banyuwangi mengalami kenaikan dari tahun kemarin, namun dari Non IPSKA cenderung menurun. Kalau dijumlah secara keseluruhan menunjukkan tren penurunan," ungkapnya. (fat)