Baca Juga :

• Ketua Umum PBNU Ajak Warga Banyuwangi Taqarub Kepada Tuhan di Tengah Pandemi
• Sebanyak 140 Nakes Terpapar Virus Corona, 3 Dokter Meninggal
• Mayat Perempuan Diduga Korban KMP Yunicee Ditemukan Nelayan di Teluk Banyu Biru
• Polisi Periksa Tiga Orang Saksi Termasuk Kades Temuguruh Terkait Hajatan
• Askab Angkat Bicara Soal Hajatan Kades Temuguruh

“Bagian daun, batang, hingga warna tanaman menjadi bagian penting yang dipertontonkan dalam video streaming. Tanaman kami tampilkan satu persatu didepan kamera bagian demi bagian tanaman,“ kata Candra, Selsa (13/7/2021).

Tanaman hias yang di lelang, diantaranya, Anthurium, Agloanema dan Philodendron. Dari ketiga jenis tersebut beragam ada, Warocqueanum, Kings of Spades, Mosntera, Melano, Pterodactyl, Huges, Bold dan lainya.

“Totalnya ada sekitar seratus lebih tanaman hias yang dilelang. Agloanema 50 pot, Anthurium 40 pot dan Philodendron 25 pot. Kalau nilai lelang dimulai dengan limit Rp 500 ribu hingga Rp 1 jutaan,” ucap Candra.

“Untuk lelang online akan dilaksanakan tiap akhir pekan, yaitu hari Sabtu. Tapi juga ada sesi lelang manual setiap hari,” imbuhnya.

Lelang online mampu menyedot animo ratusan penghobi tanaman hias, baik dari Banyuwangi, maupun dari luar kota bahkan luar negeri. Ketertarikan peserta mengikuti lelang online, kerana tanaman hias yang dibudidaya kualitas dan pertumbuhannya sangat bagus, batang maupun daunya juga sehat.

“Pesertanya selain dari Banyuwangi juga ada dari Denpasar, Surabaya, Malang, Bandung, dan Jakarta. Ada juga peserta dari luar negeri, Brunai Darussalam dan Singapura,” jelas Candra.

Dalam lelang yang digelar hari Sabtu (10/7/2021) dimulai pada pukul 18.30 Wib kemarin, tanaman Anturium Pterodactyl Varigata laku terjual hingga Rp 6 jutaan. Aglonema Goliath laku Rp 2,8 juta dan Aglonema Huges laku seharga Rp 1,5 juta.

“Dalam tiga jam sesi lelang berlangsung berhasil terkumpul donasi amal senilai Rp 13 jutaan,” ujar Candra.

Sementara itu, hasil dari penjualan lelang tanaman hias akan didonasikan khusus bagi pasien Covid-19, masa penyembuhan, maupun yang sedang menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah masing-masing.

“Bantuan tidak berupa uang, namun diwujudkan dalam bentuk makanan sehat, sembako, hingga pemberian vitamin maupun obat-obtan yang dibutuhkan,” tukas Candra.

Untuk menjangkau dan mendata pasien Covid 19, kegiatan sosial tersebut juga melibatkan sejumlah komunitas dan paguyuban penghobi tanaman hias lian di Banyuwangi. Termasuk diantaranya Komunitas “Semburat” yang fokus mewadahi pecinta tanaman hias.

“Dalam kegiatan sosial ini kami sudah mendata dan segera menyalurkan bantuan hasil dari lelang kepada pasien Covid-19 yang membutuhkan,” pungkasnya. (man)