(Foto: humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id - Pemkab Banyuwangi terus menggeber program ongkos kirim (ongkir) gratis ke seluruh wilayah Indonesia bagi usaha mikro, kecil, dan menengah alias UMKM melalui PT Pos Indonesia. Program yang dimulai sejak April 2021 itu telah dimanfaatkan oleh ratusan UMKM Banyuwangi.
"Kami menerima banyak masukan dari pelaku UMKM agar program ongkir gratis ini terus dilanjutkan, karena bisa mengurangi harga ongkos kirim yang sebelumnya dibebankan kepada konsumen," kata Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, saat meninjau program ongkir gratis di kantor PT Pos, Banyuwangi.
“Jadi nanti produk-produk usaha
mikro dan kecil Banyuwangi akan lebih berdaya saing, lebih dilirik karena lebih
murah, sebab biaya pengirimannya gratis ke seluruh Indonesia, dari Sabang
sampai Merauke,” imbuh bupati perempuan tersebut.
Mekanisme program ini adalah ketika
UMKM Banyuwangi mendapat order dari luar kota, bisa membawa produknya ke Kantor
Pos seluruh Banyuwangi. UMKM tinggal menunjukkan KTP dan Nomor Induk Berusaha
(NIB) akan langsung dilayani pengirimannya secara gratis.
“Semuanya gratis, kirim ke seluruh Indonesia. Ini adalah upaya gotong-royong Pemkab Banyuwangi membantu pemulihan ekonomi. Membuat produk usaha mikro-kecil bisa semakin laris,” papar Ipuk.
(Foto: humas/kab/bwi)
Ipuk menyemangati seluruh UMKM
Banyuwangi untuk terus memperluas pemasaran dengan program ongkir gratis ini.
“Ayo usaha mikro-kecil gencar
berpromosi di media sosialnya, lewat WhatsApp, juga di beberapa marketplace,
dan sebagainya; nanti kirim barangnya kami yang tanggung biayanya. Bisa
dicantumkan di materi promosi UMKM, gratis ongkir,” beber Ipuk.
Kepala PT Pos Indonesia Cabang
Banyuwangi, Trian Nugroho, mengatakan, saat ini telah banyak pelaku usaha kecil
yang memanfaatkan program ongkir gratis yang dibiayai Pemkab Banyuwangi.
“Pelaku usaha mikro silakan datang
langsung ke kantor pos saat akan mengirim paketnya. Bisa ke kantor pos yang ada
di mana saja di Banyuwangi, nanti tinggal tunjukkan KTP dan NIB," kata
Trian.
Bagi pelaku usaha yang belum
memiliki NIB, UMKM bisa menunjukkan Surat Keterangan Usaha (SKU) dari
desa/kelurahan. “Tapi saya harap NIB-nya tetap diurus, kan gampang via online
di OSS. Bisa ke Mal Pelayanan Publik untuk pendampingan pengurusan NIB,” imbuh
Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan, Nanin Oktaviantie.
(Foto: humas/kab/bwi)
Para pelaku usaha menyambut baik
terus dilanjutkannya program ongkir gratis ini. Seperti Uci Hariani dari UMKM
pembuatan kaus, Republik Osing. Dengan program ini mengurangi beban yang harus
dikeluarkan pembeli.
"Dengan program ini, pembeli
bisa membeli produk kami tanpa ada ongkis kirim," kata Uci yang baru saja
mengirim tiga kaus ke Lumajang.
Hal yang sama diungkapkan oleh Bayu
Satria, dari Coffee Wangi. Setiap bulan dia bisa mengirim kopi dua atau tiga
kali ke berbagai daerah di Indonesia.
"Paling jauh saya mengirim ke Papua, yang ongkos kirimnya lumayan besar. Dengan program ini sangat membantu mengurangi pengeluaran," kata Bayu ditemui di kantor POS Indonesia usai mengirim 2 kilogram kopi ke Bangkalan, Madura. (humas/kab/bwi)