Perhiasan Bocah SD di Kalibaru Dirampas Orang Tak Dikenal, Polisi Lakukan PenyelidikanPolsek Kalibaru

Perhiasan Bocah SD di Kalibaru Dirampas Orang Tak Dikenal, Polisi Lakukan Penyelidikan

Ilustrasi anak memakai perhiasan. (Foto: istockphoto.com)

KabarBanyuwangi.co.id - Seorang bocah SD berinisial NKP (9) dibawa orang tak dikenal saat berada di lingkungan sekolah, di SDN IV Kalibarumanis, Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi.

Pelaku merampas perhiasan korban sebelum meninggalkannya seorang diri di tepi jalan Perkebunan Sumberwuni, Kalibaru.

Kapolsek Kalibaru, Iptu Yaman Adinata mengatakan, aksi kejahatan yang menimpa NKP terjadi pada Senin (9/10/2023) sekitar pukul 09.30 WIB.

Baca Juga :

Saat itu korban sedang beristirahat di dalam ruang kelas sekolahnya. Korban tiba-tiba dihampiri oleh pelaku yang mengaku sebagai orang suruhan ibunya yang sedang mengalami kecelakaan.

"Kepada korban, pelaku mengaku disuruh ibu korban untuk menjemput karena ibu korban mengalami kecelakaan,” kata Iptu Yaman,  Selasa (10/10/2023).

Tanpa pikir panjang, korban menuruti ajakan pelaku. Pelaku membonceng korban dengan motor untuk meninggalkan sekolah.

Korban sempat diajak berputar-putar melewati pasar, sampai akhirnya pelaku menghentikan motornya di tepi jalan Perkebunan Sumberwuni.

Ketika keadaan sepi, pelaku melancarkan aksinya. Dia mengambil paksa kalung yang dipakai korban. Setelah itu pelaku kabur meninggalkan bocah SD tersebut.

"Kemudian korban pulang jalan kaki menuju rumahnya. Dia pulang dengan kondisi perhiasan yang sudah dirampas pelaku," bebernya.

Atas kejadian itu, korban mengalami kerugian sekitar Rp 2,5 juta. Kejadian ini pun dilaporkan ke Polsek Kalibaru, setelah orang tua korban mendengarkan cerita dari anaknya.

Laporan dari korban telah ditindaklanjuti dengan polisi melakukan penyelidikan. Namun, petugas terkendala. Menurut Yaman, kasus ini minim saksi. Sebab tidak banyak saksi yang melihat secara jelas wajah pelaku, termasuk korban.

Berdasarkan kronologi yang disampaikan korban, Yaman meyakini pelaku sudah memantau aktivitas korban sejak lama.

“Kemungkinan besar pelaku sudah mempelajari lokasi sekolah dan memantau aktivitas korban,” ujarnya. (fat)