Rapat Komisi II DPRD Banyuwangi bersama Dinsos PPKB. (Foto: Istimewa)
KabarBanyuwangi.co.id – Kabupaten Banyuwangi telah resmi ditunjuk sebagai piloting program bantuan sosial (bansos) berbasis digital.
Komisi II DPRD Banyuwangi menggelar rapat kerja bersama Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (Dinsos PPKB) setempat untuk membahas kesiapan uji coba program tersebut.
"Kami ingin mengetahui secara pasti kesiapan uji
coba digitalisasi bansos, baik dari sisi infrastruktur digital, keterbatasan
literasi digital masyarakat khususnya keluarga penerima manfaat hingga
keakurasian data penerima," kata Ketua komisi II, Emy Wahyuni Dwi Lestari,
Selasa (9/9/2025).
Menurut Emy, digitalisasi bansos menjadi langkah penting
dalam memastikan transparansi penyaluran bantuan. "Dalam rapat kita juga
menanyakan kesiapan infrastruktur digital maupun literasi digital yang dimiliki
warga," ucapnya.
Apabila penerima manfaat tidak memiliki ponsel atau
kesulitan akses internet, warga bisa mendaftar melalui tenaga pendamping sosial
yang sudah dilatih menggunakan portal atau aplikasi digitalisasi Bansos.
Kepala Dinsos PPKB Banyuwangi, Henik Setyorini
menyampaikan, beberapa kementerian terlibat dalam program ini. Termasuk dalam
memberikan pelatihan dan pendampingan bagi agen digitalisasi Bansos.
"Mayoritas masyarakat penerima manfaat tidak punya
ponsel yang suport, maka nanti teman-teman agen ini yang akan membantu
masyarakat yang memang berhak menerima Bansos untuk proses pendaftaran,"
ucap Henik.
Melalui program digitalisasi Bansos, lanjut Henik,
masyarakat bisa mendaftar secara mandiri dengan dukungan verifikasi biometrik
yang terkoneksi langsung ke beberapa kementerian seperti ATR/BPN, BPJS Naker,
rekening listrik, rekening Bank dan Samsat.
"Sistem ini nanti bisa menolak dan bisa
mengakomodasi warga yang memang layak mendapatkan Bansos sehingga tidak ada
lagi manipulasi data," terangnya.
Henik menambahkan, seluruh kepala desa dan tokoh
masyarakat di Banyuwangi akan diberi penyuluhan sebelum uji coba digitalisasi
bansos. "Saat ini kita belum biisa melakukan simulasi karena masih on
proses," sambungnya.
Untuk mendukung program tersebut, kata Henik, Banyuwangi
telah menyiapkan Inovasi Banyuwangi One ID. Sistem ini dapat mengakses berbagai
layanan yang berbasis pada Nomor Induk Kependudukan (NIK) melalui aplikasi
Smart Kampung. (fat)