Pertama di Indonesia, Kemenko Pangan dan Pemkab Banyuwangi Bentuk Tim Tata Kelola Udang BerkelanjutanPemkab Banyuwangi

Pertama di Indonesia, Kemenko Pangan dan Pemkab Banyuwangi Bentuk Tim Tata Kelola Udang Berkelanjutan

(Foto: humas/kab/bwi)

KabarBanyuwangi.co.id – Kementerian Koordinator Bidang Pangan bersama Konservasi Indonesia (KI) dan Pemkab Banyuwangi telah membentuk Tim Pelaksana Budi Daya Udang Berkelanjutan. Tim ini dibentuk untuk memperkuat tata kelola dan daya saing sektor budidaya udang yang ramah lingkungan di daerah.

Tim tersebut dikenalkan secara resmi oleh Asisten Deputi Pengembangan Perikanan Budi Daya Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Kemenko Pangan, Cahyadi Rasyid saat lokakarya “Penguatan Transformasi Industri Budi Daya Udang Nasional” di Banyuwangi, Rabu (10/12/2025).

Turut hadir Wakil Bupati Banyuwangi Mujiono, Senior Ocean Program Advisor Konservasi Indonesia, Victor Nikijuluw dan Ketua Shrimp Club Indonesia Prof. Andi Tamsil.

Baca Juga :

Asdep Cahyadi menjelaskan udang merupakan salah satu komoditas penting nasional. Namun, sektor ini masih menghadapi tantangan besar, mulai dari serangan penyakit hingga terbatasnya pasokan energi di kawasan budi daya. Juga hambatan nonteknis mencakup perizinan dan fluktuasi harga.

“Dengan kondisi itu kami memandang perlu pembenahan tata kelola yang terintegrasi. Pembentukan tim pelaksana yang terdiri dari berbagai stakeholder di Banyuwangi ini menjadi model kolaborasi pertama di Indonesia untuk memperkuat tata kelola dan daya saing sektor udang yang menjadi komoditas penting nasional,” ujar Cahyadi.

Cahyadi menjelaskan Banyuwangi memiliki keunggulan sosial dan kelembagaan yang kuat, mulai dari jejaring pembudi daya hingga komitmen pemerintah daerah. “Kombinasi ini menjadikan Banyuwangi lokasi tepat untuk merumuskan pendekatan baru yang lebih adaptif dan berkelanjutan,” katanya.

“Selain itu, Banyuwangi memiliki kapasitas sebagai contoh nasional dalam transformasi industri udang. Kami akan mengajukan model serupa tim yang dibentuk di Banyuwangi untuk bisa diimplementasikan di tingkat nasional,” imbuh Cahyadi.

Tim Pelaksana Budi Daya Udang Berkelanjutan ini dipimpin oleh Dinas Perikanan Kabupaten Banyuwangi. Struktur beranggotakan berbagai institusi yang terbagi dalam delapan komisi atau peran, di antaranya bidang konservasi, industri dan komunitas, pasar dan rantai pasok, regulasi dan perizinan, sumber daya manusia, kesejahteraan, teknologi dan inovasi budi daya, hingga edukasi dan pariwisata.

Senior Ocean Program Advisor Konservasi Indonesia (KI), Victor Nikijuluw mengungkapkan skema pembentukan tim pelaksana disusun berdasarkan riset dan pendampingan KI kepada petambak dan kolaborasi dengan perguruan tinggi.

“Dengan adanya tim ini diharapkan ada dampak signifikan pada peningkatan produktivitas lokal sekaligus mendorong transformasi menuju budidaya yang lebih efisien dan berkelanjutan,” papar Victor.

Sementara itu Wakil Bupati Banyuwangi Mujiono mengatakan, pembentukan tim pelaksana menjadi tonggak penting tata kelola udang daerah. “Banyuwangi memiliki potensi besar, tetapi diperlukan arah yang jelas. Tim pelaksana ini menyatukan semua pihak untuk menyusun langkah yang terukur,” ujarnya.

Ia memastikan roadmap akan diintegrasikan ke dalam kebijakan daerah, termasuk tata ruang pesisir, perizinan, dan pengawasan mutu, untuk memastikan produktivitas dan kelestarian berjalan beriringan melalui inovasi teknologi dan penataan kawasan.

“Peluncuran tim pelaksana ini diharapkan menjadi model nasional perudangan modern yang adaptif dan berkelanjutan, dengan skema komprehensif dan struktur koordinasi yang kuat guna mewujudkan industri udang yang lebih sehat, efisien, dan inklusif,” pungkasnya. (*)