Salah seorang Napi harus dipegangi kepalanya agar tak menengok melihat jarum suntik. (Foto: Firman)
KabarBanyuwangi.co.id – Ratusan warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II-A Banyuwangi, mengikuti program vaksinasi tahap pertama yang digelar Kodim 0825 bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Banyuwangi, Kamis (22/7/2021). Meski secara umum program vaksinasi di dalam Lapas berjalan lancar, namun tak sedikit dari narapidana takut (phobia) akan jarum suntik.
Hariyanto, narapidana kasus narkotika ini misalnya, setelah dibujuk hingga beberapa kali, akhirnya warga Kecamatan Kalipuro tersebut, mau keluar dari tahanan untuk mengikuti program vaksinasi di halaman depan Aula Lapas.
Tiba di meja 3 tempat dirinya mendapat giliran suntik,
wajah Hariyanto yang awalnya tenang berubah menjadi tegang. Terlebih, saat
petugas medis Puskesmas Mojopanggung yang bertugas mulai mengangkat botol
vaksin untuk memindahkan cairannya ke dalam jarum suntik.
Sambil menutup bagian lengan yang akan disuntik menggunakan
tangan kanannya, Hariyanto tampak pasrah ketika petugas medis mulai mengangkat
lengan baju tangan kirinya.
Bahkan wajah Hariyanto semakin pucat dan sesekali
memejamkan matanya sambil menoleh ke samping, membelakangi tim medis yang akan
menyuntik cairan vaksin Sinovac ke tubuhnya.
Rupanya Hariyanto tak tidak rela jika dirinya akan disuntik vaksin. Bukan bermaksud untuk tak patuh akan anjuran pemerintah, melainkan karena dirinya memang phobia akan jarum suntik.
Salah seorang Napi memejamkan matanya saat akan disuntik vaksin di Lapas Banyuwangi. (Foto: Firman)
Saat kondisi Hariyanto berangsur mulai tenang, Vitha Stiaris Rosa, vaksinator dari Puskesmas Mojopanggung bersiap melakukan proses penyuntikan vaksin. Namun saat cairan antiseptik dioleskan di lengan kirinya, Hariyanto langsung meringis ketakutan sambil menggerakkan badannya mundur menjauhi tim medis.
“Sebentar pak, ini belum disuntik, baru saya olesi cairan antiseptik untuk mengurangi rasa sakit. Kalau gerak-gerak terus nanti tambah sakit lo,” ujar Vitta Stiaris Rosa, vaksinator kepada Hariyanto.
Hariyanto yang sudah sedikit tenang kembali pucat saat
melihat petugas medis memasang jarum suntik. Layaknya anak kecil yang takut
akan disuntik imunisasi, kursi di depannya dipegang erat sembari menyingkirkan
lengan kirinya menjauh dari jarum suntik.
Lantaran terus bertingkah, tim medis meminta bantuan kepada
petugas Kodim 0825 Banyuwangi yang ada di lokasi vaksin. Dengan bujuk rayu, akhirnya
wajah Hariyanto ditutupi agar tak melihat jarum yang mulai disuntikkan di
lengannya.
“Ayo Pak Har, Semangaaat. Ojo obah terus, sing tenang. (Jangan gerak terus, yang tenang),” seru rekan-rekan Hariyanto sesama napi memberikan semangat sambil tak kuasa menahan tawa.
Setelah tubuh Hariyanto benar-benar rileks, tim medis
langsung menyuntikkan vaksin ke lengan Hariyanto. Tak sampai 5 detik, dosis
vaksin tahap pertama sukses masuk ke dalam tubuhnya.
Hariyanto pun tampak lega, wajahnya langsung sumringah,
setelah menyadari bahwa suntik vaksin yang baru saja ia ikuti ternyata tak
sesakit yang dibayangkan. “Sudah ya bu??,” tanya Hariyanto kepada petugas medis
sambil tersenyum lebar.
Hariyanto pun langsung menuju ruang observasi selama
beberapa menit untuk selanjutnya kembali ke ruang tahanan menjalani masa
hukumannya.
Kalapas Kelas II-A Banyuwangi, Wahyu Indarto
memantau proses pemeriksaan kesehatan narapidana. (Foto: Firman)
Sementara itu, Rahmat Sugiharto, warga binaan lainnya
tampak begitu tenang saat mengikuti proses vaksinasi. Seperti mayoritas
rekan-rekannya, ia tak merasakan sakit yang amat sangat saat petugas medis
mulai menyuntikkan vaksin ke tubuhnya.
“Rasanya agak cenat-cenut sedikit tapi tidak sakit.
Alhamdulillah lancar. Ini kesadaran saya sendiri ikut vaksin agar kekebalan
tubuh meningkat dan terhindar dari corona,” kata Rahmat setelah divaksin.
Kalapas Kelas II-A Banyuwangi, Wahyu Indarto mengatakan
program vaksinasi kepada warga binaan penting dilakukan untuk mengantisipasi
penularan Covid-19 di lingkungan Lapas. Program vaksinasi ini juga sebagai
kebijakan pemerintah dalam melindungi seluruh lapisan masyarakat tanpa
memandang adanya status.
“Napi juga masyarakat Indonesia yang berhak mendapatkan
vaksinasi. Vaksinasi ini juga untuk mendukung target pemerintah dalam upaya
mencapai herd immunity dalam penanganan Covid-19 agar bisa tercapai
secepatnya,” jelas Kapalas Wahyu Indarto. (man)