Mahasiswa PMII Banyuwangi demo tolak Tapera di depan gedung DPRD Banyuwangi. (Foto: Fattahur)
KabarBanyuwangi.co.id – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Banyuwangi menggelar aksi demonstrasi di depan gedung DPRD Banyuwangi, Jumat (14/6/2024).
Mereka menyuarakan penolakan keras terhadap kebijakan pemerintah terkait Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) yang dinilai memberatkan rakyat di tengah kondisi ekonomi yang sulit.
Ketua Cabang PMII Banyuwangi, Muh. Hadad Alwi Nasyafiullah
mengatakan penolakan ini berkaitan dengan Peraturan Pemerintah nomor 21 tahun
2024 tentang Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera).
Dia menegaskan bahwa kebijakan Tapera sangat membebani dan
menjerumuskan masyarakat dalam jurang kesengsaran.
"Hasil kajian kami kebijakan Tapera ini sangat
membebani masyarakat. Oleh karenanya kami meminta kebijakan ini dicabut,"
kata Hadad Alwi.
Alwi juga menilai bahwa regulasi ini masih prematur, sebab
belum jelas bagaimana teknis pelaksanaan Tapera tersebut.
"Jadi belum jelas siapa pengelola iuran Tapera, lahan
mana yang disediakan dan juga apakah ada jaminan uang ini tidak dikorupsi
pemerintah, itu semua masih belum jelas," tegasnya.
Selain aksi, PMII berencana mengajukan hearing kepada DPRD
Banyuwangi dan terus mengawal hingga kebijakan tersebut dibtalkan.
"Kami akan ajukan hearing untuk melihat apakah
aspirasi kita ditindaklanjuti atau belum. Kami akan lampirkan catatan kritis
hasil kajian. Kami akan terus mengawal sampai kebijakan ini dibatalkan,"
tandasnya.
Mahasiswa PMII juga mendesak DPRD Banyuwangi untuk
menyampaikan aspirasi mereka kepada pemerintah pusat dan meminta agar kebijakan
Tapera dicabut.
Aksi demonstrasi para mahasiswa mendapat respons dari
anggota DPRD Banyuwangi, Marifatul Kamila. Politisi Golkar ini menyatakan akan
membawa aspirasi para mahasiswa kepada pemerintah pusat.
"Kami memastikan bahwa aspirasi ini akan kami kawal
dan kami teruskan ke pemerintah pusat. Kami akan sampaikan kepada DPR pusat
melalui DPRD Provinsi," kata Marifatul Kamila.
Dia juga mengapresiasi aksi demonstrasi PMII sebagai bentuk
kontrol terhadap kinerja pemerintah. "Pemerintah perlu kontrol, sehingga
saya mengapresiasi adek-adek PMII ini," terangnya. (fat)