Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Arman Asmara Syarifudin. (Foto: Firman)
KabarBanyuwangi.co.id - Viral video cabai rawit diduga dicat menggunakan campuran zat pewarna masih menjadi perbincangan hangat warga di Banyuwangi. Untuk mengungkap fakta yang sebenarnya, Satuan Reserse Kriminal (Satreskirim) Polresta Banyuwangi langsung melakukan penyelidikan, sekaligus memanggil pengunggah pertama video viral, Agung Prasetyo Hadi.
Warga Desa Karetan, Kecamatan Purwoharjo yang aktif di dunia kesenian Jaranan Buto itu dimintai keterangannya secara maraton terkait motif apa yang membuat dirinya mengunggah video tersebut ke media sosial. Saksi-saksi terkait juga akan dipanggil pihak kepolisian.
Setelah keterangan yang disampaikan Agung kepada penyidik selesai
dilakukan, tidak menutup kemungkinan polisi juga akan memanggil sang pedagang
sayur keliling yang menjual cabai rawit diduga mengandung pewarna tersebut.
“Dalam kasus ini satu orang (Agung) kami amankan, tapi
dalam artian diamankan untuk dimintai keterangannya,” kata Kombes Pol Arman
Asmara Syarifuddin, Kapolresta Banyuwangi.
“Di mana orang ini diduga telah merekam dan menyebar
luaskan video lombok yang diduga telah dilumuri dengan cat warna oranye
tersebut. Ini masih penyidikan sementara, nanti akan bertahap ke pemeriksaan
barang bukti,” imbuh Kapolresta.
Kombes Pol Arman menambahkan, sejumlah barang bukti berupa
alat penggorengan beserta sisa cabai yang diduga mengandung zat pewarna juga
telah disita guna proses penyelidikan.
Keterangan Gambar : (Foto: Screenshot akun Facebook Agung Emfet Putra Blambangan)
Polisi juga akan menguji sampel cabai ke laboratorium untuk
mengetahui kandungan apa yang sebenarnya terdapat pada cairan kental berwarna
oranye di dalam cabai tersebut.
“Untuk uji lab saat ini memang belum, tapi nanti akan
melangkah ke situ,” tambah Kombes Pol Arman Asmara kepada sejumlah wartawan,
Minggu (21/3/2021).
Seperti diketahui, fenomena tak biasa ini awalnya dialami
nenek Agung bernama Suryati. Awalnya, nenek berusia 73 tahun itu membeli cabe
rawit berwarna cerah pada pedagang sayur keliling langganannya seberat 1 ons
dengan harga Rp 11 ribu.
Keanehan muncul ketika cabai mulai ditumis oleh Suryati
bersama bawang merah dan bawang putih pada minyak yang sudah panas. Saat
ditumis itulah cabai meletus, hingga akhirnya muncul cairan yang diduga adalah
zat pewarna. (man)