Asisten Kota (Askot) Mandiri Kabupaten Banyuwangi, Agung Nugroho dalam workshop virtual progaram KOTAKU. (Foto: Istimewa)
KabarBanyuwangi.co.id - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi terus melakukan berbagai upaya penanganan dan penataan kawasan kumuh yang ada di Banyuwangi. Salah satunya lewat program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) yang digulirkan oleh Kementerian Pekerjaaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR).
Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) menjadi upaya strategis pemerintah dalam meningkatkan akses infrastruktur dan pelayanan dasar di kawasan kumuh perkotaan.
Untuk mensukseskan program KOTAKU, Asisten Kota (Askot)
Mandiri Kabupaten Banyuwangi bersama mitra kerja Dinas Pekerjaan Umum Cipta
Karya, Perumahan dan Permukiman (DPU CKPP) Kabupaten Banyuwangi membentuk Forum
Perumahan dan Kawasan Permukiman (Forum PKP).
Forum tersebut dibentuk saat workshop Program KOTAKU yang
digelar secara daring di DPU CKPP Banyuwangi, mulai tanggal 6-7 Desember 2021.
Diisi sejumlah pemateri, diantaranya dari Askot Mandiri
Kabupaten Banyuwangi, Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (BAPPEDA), DPU
CKPP, Pokja PKP, Ass. GIS Banyuwangi, dan beberapa pemateri lainnya. Hadir pula
stakeholder yang berkaitan dengan program KOTAKU di Banyuwangi, seperti Dinas
PU Pengairan, Dinas Kesehatan, BPN, Perguruan Tinggi, dan lainnya.
Asisten Kota (Askot) Mandiri Kabupaten Banyuwangi, Agung
Nugroho menyampaikan target dan juga orientasi dalam program KOTAKU. Dalam
waktu dekat pihaknya berencana melakukan sinkronisasi kegiatan, baik yang ada
di Dinas Teknis maupun BAPPEDA sebagai penanggung jawab kebijakan di daerah.
"Output yang akan kita capai adalah identifikasi
keanggotaan forum PKP di Kabupaten Banyuwangi. Secara SK Pokja kita sudah
punya, hanya saja nanti ada turunan dari Pokja PKP itu, bahwa diwajibkan setiap
kota/kabupaten membentuk sebuah forum," ujar Agung, Selasa (7/12/2021).
Agung menjelaskan, forum PKP yang dibentuk, tidak hanya
organisasi perangkat daerah yang ada di dalamnya, akan tetapi juga menampung
aspirasi dari non OPD. Lembaga atau instansi di luar OPD yang ikut bergabung
dalam merumuskan sebuah kebijakan tentang perumahan dan permukiman di Kabupaten
Banyuwangi.
"Adanya program KOTAKU diharapkan kegiatan padat karya
tunai tahun anggaran 2021, dapat memberikan tambahan pendapatan sekaligus
mendorong ekonomi masyarakat, terutama di lokasi yang terintervensi program
ini," terangnya.
Ada empat tujuan yang akan dicapai KOTAKU untuk menuju
smart living. Diantaranya, perwujudan permukiman layak huni, penerapan bangunan
gedung hijau, pembangunan permukiman tahan bencana, serta penerapan teknologi
dan permukiman ramah lingkungan.
"Kita di program KOTAKU ada tiga unsur. Dimana target
0-100 masih relevan sampai dengan saat ini, kita akan mencukupi 100 persen
kebutuhan air minum, 0 persen kumuh tertangani, dan 100 persen sanitasi layak
bisa kita terapkan di masyarakat," katanya.
Untuk mencapai tiga unsur tersebut, pihaknya menerapkan
tiga pola penanganan kumuh sampai dengan tahun 2024. Masing-masing pola
pemugaran, peremajaan, dan pemukiman kembali.
"Selama ini yang kita lakukan masih di skala
lingkungan yang ada di Kabupaten Banyuwangi, karena kita belum memiliki program
skala kawasan, ini nanti kementerian PU sendiri yang akan menentukan,"
imbuhnya.
Dia menyebut, sementara untuk lokasi program KOTAKU di
Kabupaten Banyuwangi tersebar di lima kecamatan dengan total dampingan 45
desa/kelurahan. Diantaranya Kecamatan Banyuwangi, Giri, Muncar, Genteng, dan
Kalibaru.
"Aspek dalam mencapai kota tanpa kumuh, disitu ada
penyediaan perumahan, lahan, dan juga infrastruktur dasar menjadi fokus
penanganan kumuh program oksisting saat ini. Mulai dari jalan lingkungan,
drainase, air minum, sanitasi, persampahan dan perlindungan kebakaran,"
urainya.
Hasil yang diharapkan dari program KOTAKU ini adalah smart
city atau kota cerdas. "Terjadinya pengurangan kumuh, dari pengurangan
kumuh akan terbawah secara hirarkinya adalah permukiman layak huni, sehingga
ketika kondisi kawasan itu sudah menjadi layak huni maka akan sangat mudah
ditingkatkan menjadi sebuah permukiman yang cerdas, dan nantinya ending dari
semuanya ini adalah smart city," pungkasnya. (fat)