
Manajemen PT BSI bersama Forpimka Pesanggaran mendatangi rumah warga korban banjir untuk memberikan bantuan sembako. (Foto: Istimewa)
KabarBanyuwangi.co.id - Manajemen PT Bumi Suksesindo (BSI)
mendatangi satu persatu atau door to door rumah warga terdampak banjir di tiga
desa di wilayah Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi.
Mereka bersama Forpimka Pesanggaran mendatangi rumah-rumah
warga di Desa Sumbermulyo, Pesanggaran dan Sumberagung, untuk memberikan
bantuan paket sembako.
Bantuan tersebut disalurkan sebagai bentuk kepedulian anak
usaha PT Merdeka Copper Gold Tbk terhadap masyarakat sekitar, sekaligus bentuk
dukungan kepada program penggalangan bantuan korban banjir yang digagas
Pemerintah Kecamatan Pesanggaran.
Dalam pendistribusian bantuan, interaksi antara pemerintah,
aparat keamanan, dan perusahaan terjalin hangat. Selain Camat Pesanggaran,
hadir pula perwakilan Polsek dan Koramil setempat, serta Pos Angkatan Laut
Pancer.
"Kami berterima kasih kepada semua pihak yang
berkontribusi dalam program bantuan korban banjir ini,” kata Camat Pesanggaran,
Andik Basuki, Selasa (25/11/2025).
Community Development and Empowerment Supervisor PT BSI,
Syahrul Wahidah, mengatakan bahwa pihaknya merasa senang karena bisa terlibat
dalam aksi kemanusiaan ini.
Sebagai perusahaan tambang yang mengedepankan implementasi
kaidah teknik pertambangan yang baik atau Good Mining Practice (GMP), Syahrul
menyebut, pihaknya sangat memperhatikan Program Pengembangan dan Pemberdayaan
Masyarakat (PPM) atau yang biasa disebut Corporate Social Responsibility (CSR).
“Kolaborasi dengan para pemangku kepentingan memudahkan
kami untuk menjalankan program-program PPM dan memaksimalkan dampaknya,” ujar
Syahrul.
Sebagai informasi, pemerintah telah mengatur pelaksanaan
PPM untuk usaha pertambangan mineral dan batubara (minerba) melalui Permen ESDM
Nomor 41 Tahun 2016.
Dalam peraturan tersebut dijelaskan bahwa para pelaku usaha
pertambangan minerba melaksanakan program PPM sekurang-kurangnya meliputi
bidang pendidikan, kesehatan, tingkat pendapatan riil atau pekerjaan,
kemandirian ekonomi, sosial dan budaya, lingkungan, kelembagaan komunitas
masyarakat, dan infrastruktur.
“Bantuan bencana alam masuk dalam bidang sosial dan
budaya,” kata Syahrul menambahkan. (red)