Fotografer mengabadikan Rafflesia zollingeriana mekar cantik di kawasan hutan antara Desa Sumber Nanas dan Desa Papring, Kalipuro, Banyuwangi. (Foto: Dok. Bayu Catur)
KabarBanyuwangi.co.id – Siapa sangka, di jantung rimba Banyuwangi utara yang asri, tersimpan sebuah permata alam yang luar biasa langka dan menakjubkan.
Rafflesia zollingeriana, bunga endemik kebanggaan Pulau Jawa, meski terkenal dengan aromanya yang "unik," justru menyimpan pesona visual yang bikin siapapun terpukau.
Kabar baik ini diabadikan oleh fotografer lokal
Banyuwangi yang andal, Bayu Catur Pamungkas. Setelah penantian panjang sejak
2013, akhirnya lensa kameranya berhasil menangkap momen epik mekarnya bunga
raksasa ini.
Bukan hanya satu atau dua, tapi lebih dari 40 titik
lokasi Rafflesia zollingeriana ditemukan di kawasan hutan yang menghubungkan
Desa Sumber Nanas dan Desa Papring, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi.
Bayangkan saja, di setiap titik tersebut, terlihat antara
dua hingga puluhan bakal bunga dengan berbagai ukuran. Bahkan, beberapa di
antaranya diprediksi akan segera merekah dalam hitungan hari. Sebuah pemandangan
yang sungguh luar biasa dan patut diabadikan.
"Tentu senang ya mas, karena momen ini penantiannya
saya mencari mulai 2013," ungkap Bayu dengan nada antusias saat
diwawancarai.
Perjuangan Bayu untuk mengabadikan momen langka ini
ternyata tidak mudah. Ia bercerita tentang beberapa kali "zonk" saat
berburu Rafflesia di tempat lain.
"Dulu pernah motret di Taman Nasional Meru Betiri,
tapi sampai sana ternyata bunganya sudah busuk. Kembali lagi ketemu di Kalipuro
itu 2022 setelah COVID, tapi lagi-lagi bunganya sudah telat, bunganya sudah
layu," kenangnya.
Keunikan Rafflesia zollingeriana terletak pada habitatnya yang super spesifik. Bunga ini hanya bisa tumbuh dan mekar menumpang pada jenis pohon inang tertentu yang kondisinya sangat subur di dalam kawasan hutan. Sebuah simbiosis unik yang menjadikannya semakin istimewa.
Bunga
endemik Pulau Jawa, Rafflesia zollingeriana. (Foto: Dok. Bayu Catur)
Kisah penemuan potensi langka ini bermula dari kejelian
Sapari, warga Desa Papring. Pada tahun 2022, ia menyadari bahwa bakal bunga
yang dulunya sempat dianggap biasa dan bahkan diambil untuk ramuan tradisional,
ternyata adalah spesies yang dilindungi.
Sejak saat itu, Sapari bersama pemuda-pemuda Desa Sumber
Nanas bahu-membahu menjaga dan merawat "rumah" bagi Rafflesia
zollingeriana ini.
Bayu mengungkapkan betapa menantangnya mencari dan
memotret bunga eksotis ini di tengah hutan belantara. "Karena ini baru
tahu juga bahwa batangnya tidak satu lokasi, spot-spot lokasinya di sana itu
sangat banyak, lebih dari 40 spot di wilayah itu," jelasnya.
"Jadi setiap spot memiliki bakal bunga yang tumbuh
di inangnya, mulai 2 sampai 10-an gitu mas. Jadi itu tantangannya, tidak bisa
sekali ke sana terus ketemu di spot ini," imbuh Bayu.
Untuk mempermudah "perburuan," Bayu selalu
berkoordinasi dengan warga lokal yang paham betul seluk-beluk lokasi bunga yang
siap mekar.
"Kebetulan kemarin itu spot lokasinya memang agak
jauh, jadi akses ke sananya juga agak berat karena melewati bukit dua kali dan
sungai dua kali. Apalagi malamnya habis hujan, jadi jalanan agak licin,"
tuturnya, menggambarkan medan yang tidak mudah.
Melihat langsung mekarnya Rafflesia zollingeriana
memberikan kesan mendalam bagi Bayu. "Keunikan indahnya bunga ini
sangat-sangat berkesan bagi saya," tegasnya dengan nada bangga.
"Karena bunga langka ini kan tidak tumbuh di
sembarang tempat dan sembarang pohon inangnya. Apalagi juga ketemunya di
Banyuwangi, utamanya di dekat kota, di Kalipuro," tambahnya, menunjukkan
betapa istimewanya penemuan ini.
Bayu
Catur Pamungkas (kiri) saat menyusuri kawasan hutan Banyuwangi utara bersama warga.
(Foto: Dok. Bayu Catur)
Tak hanya terpukau dengan Rafflesia, Bayu juga terkesan
dengan keanekaragaman hayati yang luar biasa di kawasan Kalipuro. "Yang
kemarin selama perjalanan tracking itu, keanekaragaman hayati yang ada di
Kalipuro itu sangat baik," ungkapnya.
"Apalagi waktu di spot yang pertama, terdengar suara
burung Kangkareng perut putih. Biasanya saya melihatnya di Baluran atau Alas
Purwo, kemarin suaranya ada dan dekat sekali," tambah Bayu.
Penemuan puluhan titik Rafflesia zollingeriana di
Banyuwangi ini tentu menjadi kabar gembira dan membuktikan betapa kayanya
potensi alam yang dimiliki Bumi Blambangan.
Semoga informasi ini semakin meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian hutan dan keanekaragaman hayati yang ada. Jangan sampai keajaiban ini hanya menjadi cerita di masa depan. (man)